Sonora.ID - Victim Blaming (Menyalahkan korban) ialah sikap yang menunjukkan bahwa korban dan bukan pelaku yang harus bertanggung jawab atas sesuatu yang terjadi.
Dalam kasus kekerasan seksual, biasanya ada budaya saling menyalahkan di masyarakat.
Pasalnya, masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa korbanlah yang harus bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan seksual, seperti pakaian minim, tindakan merayu lawan jenis, kata-kata rayuan yang dianggap pemicu pelecehan seksual, bahkan berlaku mendorong kekerasan seksual.
Budaya ini disebut-sebut sebagai alasan utama mengapa penyintas kekerasan seksual tidak melaporkan tindakan mereka kepada pihak berwenang.
Tudingan dan fitnah ini tentu saja memaksa korban untuk menemukan keberanian untuk mempertahankan suaranya. Sedangkan yang dilakukan para komentator ini adalah dengan cara menyalahkan korban.
Apa Itu Victim Blaming?
Sederhananya, victim blaming adalah perilaku menyalahkan korban. Bukannya menerima pembelaan, korban dipersalahkan karena melakukan kesalahan atau bahkan diminta bertanggung jawab atas kejahatan yang dideritanya.
Saat isu tersebut menjadi headline, tak jarang korban disalahkan oleh orang yang tidak mereka kenal. Hal ini mengkhawatirkan karena orang yang tidak mengenal korban justru memiliki firasat buruk.
Ini seperti membuat opini publik untuk berpikir buruk (negative) terhadap posisi korban yang berjenis kelamin perempuan.