Banjarmasin, Sonora.ID - Keberadaan objek wisata religi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat, khususnya di daerah Nagara.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Syaripuddin, dalam diskusi yang digelar di Desa Pasungkan, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, kemarin (23/04) sore.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, yaitu Prof. Dr. Ir. Ismet Ahmad, M.Sc., akademisi ULM dan tokoh masyarakat Nagara, Prof. H.M. Hadin Muhjad, M.H., selaku akademisi dan tokoh masyarakat Nagara, Dr. Syamsuri Yusuf.
Baca Juga: 5 Wisata Religi Jakarta, Bisa Dikunjungi Sambil Menunggu Waktu Berbuka Puasa
“Saya berharap daerah Nagara bisa memanfaatkan wisata religi yang sudah ada agar dapat dikembangkan sehingga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Ikatan Kerukunan Pelajar Mahasiswa Nagara (IKAPEMANA) itu mengangkat tema diskusi tentang Akselerasi Pembangunan di Nagara Daha.
Prof. Ismed Ahmad dalam paparannya menyatakan bahwa Nagara sangat kaya akan potensi SDA, bahkan penduduknya mencapai 40% dari total penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
"Tetapi Nagara justru mengalami kemunduran dari segi pembangunan, birokrasi dan SDM," ungkapnya.
la berharap pembangunan lebih merata keberadaan infrastruktur yang bermanfaat untuk masyarakat, aksesibiliti dan konektivitas jalan bisa berhubung dengan kabupaten lainnya. Sehingga Nagara bisa menjadi sentral dalam jalur perdagangan dan ekonomi.
Sementara itu, selaku tokoh masyarakat setempat yang juga akademisi, Prof. Hadin Muhjad juga mendorong Nagara dapat mengambangkan potensi yang ada.
Baca Juga: Resmi di Buka, Begini Cara Naik Menara Masjid Agung Karanganyar
Seperti industri kreatif dan rumahan yang dibarengi dengan pengembangan kualitas SDM.
Sehingga lebih kompetitif dan bisa menjadi lokomotif penggerak kemajuan di Nagara Daha dari segi pembangunan SDM dan infrastruktur.
Selaku Ketua Panitia Kegiatan, Muhammad Rizali dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ikthiar dan langkah awal untuk bertukar pikiran tentang pembangunan di Nagara Daha.
"Kami menginisiasi kegiatan ini karena sadar bahwa banyak potensi yang bisa dikembangkan di Nagara, tetapi kurang mendapat perhatian lebih baik dari pemerintah ataupun masyarakatnya sendiri," tuturnya.