Sonora.ID - Achmad Yurianto, mantan juru bicara (jubir) penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengidap kanker usus.
Kini Achmad Yurianto sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
"Benar (mengidap kanker usus). Saat ini dirawat di RSPAD Gatot Soebroto," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Senin (25/4/2022).
Lantas, apa penyebab dari kanker usus?
Baca Juga: Siapa Sosok Prof Wiku Adisasmito yang Jadi Pengganti Achmad Yurianto?
Penyebab kanker usus
Dikutip dari Mayo Clinic, sebenarnya dokter tidak yakin tentang penyebab dari kanker usus besar.
Kendati begitu, umumnya kanker usus besar dimulai saat sel-sel sehat di usus besar mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka.
DNA sel berisi seperangkat instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.
Sel-sel sehat tumbuh akan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh Anda berfungsi dengan normal.
Tetapi ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah — bahkan ketika sel baru tidak diperlukan.
Saat sel menumpuk, mereka membentuk tumor.
Seiring waktu, sel-sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan normal di dekatnya.
Kemudian, sel kanker dapat melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh untuk membentuk deposit di sana (metastasis).
Baca Juga: Profil Wiku Adisasmito, Pengganti Achmad Yurianto sebagai Jubir Penanganan Covid-19
Faktor risiko kanker usus
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar meliputi:
1. Usia di atas 50 tahun
Kanker usus besar dapat didiagnosis pada usia berapa pun, tetapi sebagian besar orang yang mengidap kanker usus besar berusia di atas 50 tahun.
Tingkat kanker usus besar pada orang yang lebih muda dari 50 tahun telah meningkat, tetapi dokter tidak alasannya.
2. Ras Afrika-Amerika
Orang Afrika-Amerika memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus besar daripada orang-orang dari ras lain.
3. Riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip
Jika ada riwayat pernah menderita kanker usus besar atau polip usus non-kanker, Anda memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus besar di masa depan.
4. Kondisi usus inflamasi
Penyakit radang kronis pada usus besar, seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
5. Sindrom bawaan yang meningkatkan risiko kanker usus besar
Beberapa mutasi gen yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga Anda dapat meningkatkan risiko kanker usus besar secara signifikan.
Hanya sebagian kecil dari kanker usus besar yang terkait dengan gen yang diturunkan.
Sindrom bawaan yang paling umum yang meningkatkan risiko kanker usus besar adalah familial adenomatous polyposis (FAP) dan sindrom Lynch.
Sindrom Lynch juga dikenal sebagai kanker kolorektal nonpolyposis herediter (HNPCC).
6. Riwayat keluarga dengan kanker usus besar
Anda lebih mungkin terkena kanker usus besar jika Anda memiliki kerabat sedarah yang pernah menderita penyakit tersebut.
Jika lebih dari satu anggota keluarga menderita kanker usus besar atau kanker rektum, risiko terkena kanker usus semakin besar.
6. Diet rendah serat, tinggi lemak
Kanker usus besar dan kanker dubur mungkin terkait dengan pola makan khas Barat, yang rendah serat dan tinggi lemak dan kalori.
Penelitian di bidang ini memiliki hasil yang beragam.
Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan risiko kanker usus besar pada orang yang makan makanan tinggi daging merah dan daging olahan.
7. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Orang yang tidak aktif berolahraga lebih mungkin mengembangkan kanker usus besar
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
8. Diabetes
Orang dengan diabetes atau resistensi insulin memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.
9. Kegemukan
Orang yang mengalami obesitas memiliki peningkatan risiko kanker usus besar dan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus besar bila dibandingkan dengan orang yang dianggap berat badan normal.
10. Merokok
Orang yang merokok mungkin memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.
11. Alkohol.
Penggunaan alkohol secara berlebihan meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca Juga: Achmad Yurianto Sebut Ada Beberapa Titik yang Berpotensi Menjadi Tempat Penyebaran Covid-19