Banjarmasin, Sonora.ID - Tingkat persentase capaian vaksinasi covid-19 di kalangan pelajar diakui masih dibawah target, sebesar 70 persen.
Diketahui sebelumnya, Setidaknya 53.777 peserta didik yang menjadi sasaran pihaknya untuk divaksin. Dari total 256 SD.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Nuryadi mengakui, masih ada beberapa sekolah yang capaian vaksinasi siswanya masih disekitar angka 41 persen.
Namun sayangnya, Nuryadi belum bisa merincikan sekolah mana saja yang capaian vaksinasi siswanya masih dibawah target.
Karena sesuai komitmen Pemko sebelumnya, bagi sekolah yang capain vaksinasinya rendah atau dibawah 70 persen, maka pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen harus ditunda sebagai bentuk punishment.
Ketentuan itu diatur dalam Surat Edaran (SE) No 420/1589-PSD/Dipendik/2022 perihal percepatan vaksinasi.
"Kami masih mendata. Nanti tanggal 9 Mei baru ketahuan sekolah mana saja yang diatas 70 persen dan dibawah capaian vaksinasinya," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, di Balai Kota, Senin (25/4).
Baca Juga: Siap-Siap! Siswa di Banjarmasin Tak Vaksin, Mesti Antigen ke Sekolah
Ia menekankan, bagi sekolah yang capaian vaksinasi siswanya masih dibawah 70 persen, bisa melaksanakan pembelajaran secara fifty-fifty.
Yakni sebanyak 50 persen siswa mengikuti PTM dan 50 persennya lagi melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Tapi setelah capaian vaksinasi di sekolah itu sudah 70 persen. Maka bisa menggelar PTM 100 persen," jelasnya.
Lantas, bagaimana dengan kebijakan wajib swab antigen bagi siswa yang tidak mau divaksin? Nuryadi menjawab bahwa hal itu tetap akan dijalankan.
"Tujuannya agar mengetahui anak tersebut sehat. Semacam pemberitahuan," ungkapnya.
Lebih jauh, Nuryadi juga mengakui, bahwa selama ramadan pelaksanaan vaksinasi covid-19 sedikit terhambat, lantaran sedang libur sekolah.
Namun demikian, pihaknya melalui sekolah-sekolah terus mendorong para orang tua siswa untuk melaksanakan vaksin di puskesmas.
"Karena terbentur libur ramadan dan hari raya, jadi vaksinasi di sekolah juga terbengkalai. Kita akan berusaha lagi saat sekolah masuk kembali tanggal 9 Mei," pungkasnya.
Baca Juga: Punya Background Di Bidang Kesehatan, Gubernur Kalsel Pede Suntik Vaksin CoVID-19