Pada Maret 2022, dia telah meningkatkan kritiknya terhadap Twitter, menuduh bahwa algoritme perusahaan itu bias dan feed penuh dengan posting sampah otomatis.
Kendati demikian, Musk mengatakan bahwa Twitter memiliki potensi yang luar biasa. Dirinya berharap bisa bekerja sama dengan perusahaan barunya dan para pengguna Twitter.
"Kebebasan berbicara adalah fondasi fungsi demokrasi, Twitter adalah pusat kota digital, di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia, diperdebatkan di sini," kata Musk yang aktif di platform microblogging itu.
Pernyataan itu juga diunggahnya dalam akun Twitter pribadinya @elonmusk dalam sebuah tangkapan layar.
????????♥️ Yesss!!! ♥️???????? pic.twitter.com/0T9HzUHuh6
— Elon Musk (@elonmusk) April 25, 2022
Baca Juga: 10 Negara dengan Netizen Paling Kasar dan Nggak Sopan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat 5 Besar!
Menginginkan kebebasan berbicara
Salah satu ide-idenya Musk untuk Twitter yakni seperti membiarkan pengguna mengedit tweet dan memerangi penyebaran bot, dan hingga yang aneh, seperti proposal untuk mengubah kantor pusat perusahaan di San Francisco menjadi tempat penampungan tunawisma.
Dia berniat menjadikan Twitter sebagai benteng kebebasan berbicara dan memberikan petunjuk lain tentang perubahan yang dia buat sebagai pemilik.
Sebelumnya, beberapa pemegang saham mayoritas Twitter, termasuk Pangeran Arab Saudi, Al Waleed bin Talal Al Saud, disebut menentang rencana Musk untuk membeli Twitter. Namun, pada akhirnya Elon Musk resmi beli Twitter.