“Jadi kami mengirimkan surat sebagai rasa prihatin, untuk mengadakan pertemuan untuk membahas perdagangan daging anjing di Kota Solo.” Ungkapnya.
DMFI mendata bahwa peredaran daging anjing di Kota Solo semakin meningkat.
Hingga kini, tercatat sudah ada 85 warung di Kota Solo yang memperjual belikan daging anjing.
Anjing-anjing tersebut diambil dari Jawa Barat. Pihaknya khawatir, jika tetap berlanjut maka bisa mengganggu kesehatan masyarakat Solo.
“Stop konsumsi daging anjing! Anjing bukan makanan.” Katanya dengan tegas.
Meskipun di data, jumlah yang mengkonsumsi daging anjing relative sedikit. Sekitar 3 persen dari total keseluruhan masyarakat solo.
Hal tersebut tetap menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan masyarakat.
“Kami mengamati mereka yang mengirim (anjing) dari Jawa Barat adalah orang Sragen. Di situ sekali datang seminggu bisa dua sampai tiga kali. Sekali pengiriman bisa sampai 100-200 ekor atau 600 ekor anjing seminggu secara keseluruhan untuk Soloraya.” ungkap Mustika.
Baca Juga: Polisi tangkap kembali 1 pelaku pengeroyokan Ade Armando