Solo, Sonora.ID - Koalisi Dog Meet Free Indonesia (DMFI) melayangkan aksi protes terkait masih beredarnya daging anjing sebagai bahan konsumsi di Kota Solo.
Beberapa kali koalisis DMFI menyurati Walikota Solo, Gibran Rakabuming untuk menghentikan peredaran daging anjing tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Gibran pun angkat bicara. Dirinya mengatakan bahwa belum menerima surat yang dikirim oleh Koalisi DMFI.
Untuk selanjutnya dirinya akan mengagendakan audiensi dengan Koalisi DMFI, membicarakan terkait solusi yang tepat untuk pelarangan peredaran daging anjing di Kota Solo.
“Solusinya apa kalau ndak boleh jualan?” tanyanya.
Selain menyurati Walikota Solo, Koalisi DMFI juga pernah menggelar aksi unjuk rasa sebagai wujud penolakan peredaran daging anjing di Kota Solo.
Pihak koalisi DMFI menagih janji Gibran Rakabuming yang mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji terkait pelarangan daging anjing, namun ditunggu hingga beberapa bulan ternyata pengkajian tersebut tidak ada kelanjutan.
Koordinator dan Perwakilan Koalisi Dog Meet Free Indonesia (DMFI) cabang Solo mengatakan bahwa DMFI telah tiga kali mengirim surat.
Baca Juga: Hari Ini 14 April, BEM Se-Solo Raya Siap Gelar Aksi Demo di Bundaran Gladak Solo
Protes ini dilayangkan sebagai bentuk kekhawatiran yang ditakutkan akan merugikan banyak orang.
“Jadi kami mengirimkan surat sebagai rasa prihatin, untuk mengadakan pertemuan untuk membahas perdagangan daging anjing di Kota Solo.” Ungkapnya.
DMFI mendata bahwa peredaran daging anjing di Kota Solo semakin meningkat.
Hingga kini, tercatat sudah ada 85 warung di Kota Solo yang memperjual belikan daging anjing.
Anjing-anjing tersebut diambil dari Jawa Barat. Pihaknya khawatir, jika tetap berlanjut maka bisa mengganggu kesehatan masyarakat Solo.
“Stop konsumsi daging anjing! Anjing bukan makanan.” Katanya dengan tegas.
Meskipun di data, jumlah yang mengkonsumsi daging anjing relative sedikit. Sekitar 3 persen dari total keseluruhan masyarakat solo.
Hal tersebut tetap menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan masyarakat.
“Kami mengamati mereka yang mengirim (anjing) dari Jawa Barat adalah orang Sragen. Di situ sekali datang seminggu bisa dua sampai tiga kali. Sekali pengiriman bisa sampai 100-200 ekor atau 600 ekor anjing seminggu secara keseluruhan untuk Soloraya.” ungkap Mustika.
Baca Juga: Polisi tangkap kembali 1 pelaku pengeroyokan Ade Armando