Sukoharjo, Sonora.ID - Roti khas Nguter, Sukoharjo yaitu roti widoro nampaknya menjadi incaran baru bagi para pemudik.
Pengelola roti widoro, Sri Hartanto mengungkapkan banyak pemudik datang ke tokonya untuk mencari roti satu ini.
Dirinya mengungkapkan jika pemudik tersebut datang dari sebelum bahkan sesudah lebaran.
“Kalau sebelum lebaran, biasanya pemudik yang baru datang itu untuk oleh-oleh keluarganya yang ada di kampung, seperti di Wonogiri.”
“Kalau yang sesudah lebaran, biasanya untuk di perantauannya.” ungkapnya.
Sri Hartanto juga mengungkapkan, lebaran tahun ini jumlah pemesanan meningkat sekitar 20-30 persen.
Puncak kenaikan pemesanan biasanya terjadi pada H+3 hingga H+10 lebaran, atau saat arus balik. Pembelian roti widoro juga biasanya dipesan dalam partai besar.
Sri Hartanto atau yang akrab disapa Anto ini mengungkapkan, roti widoro banyak digandrungi karena roti dari desa jadi seperti nostalgia ke jaman dulu.
Baca Juga: Mengenal Jipang Kacang, Cemilan Khas Kebumen
Roti widoro ternyata sudah eksis sejak tahun 1922 dan mulanya disajikan oleh pelayan kerajaan.
Dirinya menjelaskan, resepnya dia dapatkan dari kakeknya yang bernama Wongso Dinomo.
“Dahulu kakek adalah seorang koki Keraton Surakarta yang kemudian pulang ke daerah asalnya di Sukoharjo.” tambahnya.
Ada yang unik dari roti widoro ini, jika biasanya roti dibuat dari telur ayam, maka roti widoro ini menggunakan telur bebek sebagai bahan bakunya.
Telur bebek ini ternyata digunakan sebagai pengembang alami. Selain itu, pembuatan roti widoro juga masih menggunakan cara tradisional dan manual, tanpa bantuan alat teknologi.
Pembuatan roti widoro ini hanya memakan waktu sebentar, yaitu sekitar 10 menit dari mulai adonan dasar hingga keluar dari oven.
Anto menambahkan, kini tokonya selalu siap setidaknya 600-700 roti untuk disajikan dan dinikmati. Roti ini juga tergolong ramah di kantong, harganya sekitar Rp7.000 hingga Rp12.500
Harganya ini berbanding lurus dengan rasanya renyah dan gurih, serta manis. Pantas saja pemudik banyak mengincar roti yang biasanya hanya tersedia untuk hajatan ini.
Baca Juga: Legitnya Madu Mongso, Jajanan Khas Lebaran yang Mulai Tergerus Zaman