Makassar, Sonora.ID - Empat Desa Wisata di Sulsel berhasil masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf/Baparekraf RI.
Keempat desa wisata yang lolos kurasi tersebut yakni Barania di Kabupaten Sinjai, Matano Iniaku di Kabupaten Luwu Timur, Campaga di Kabupaten Bantaeng, dan Kambo di Kota Palopo.
Pengumuman 50 besar ADWI 2022 itu disampaikan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno belum lama ini.
Bahkan Sandi berencana akan berkunjung ke 50 desa wisata tersebut.
"Insya Allah saya akan melakukan visitasi langsung ke 50 desa wisata untuk menyapa masyarakat didampingi dengan perwakilan dewan juri untuk melakukan penilaian terhadap 7 kategori ADWI 2022," Ujar Sandiaga dalam keterangan resminya, Jumat (29/4/2).
Sandi menyebut, desa wisata yang masuk dalam 50 besar ADWI 2022 terbukti memiliki daya tarik wisata yang variatif.
Mulai dari mulai wisata religi, ekowisata, bahari, budaya, agrowisata, dan lainnya.
Sementara, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengaku bersyukur karena wilayahnya dikaruniai keindahan alam dan beragam kearifan lokal.
Menurutnya, ADWI 2022 menjadi wujud upaya pemulihan perekonomian. Khususnya sektor pariwisata.
Baca Juga: Desa Wisata Jadi Destinasi Unggulan Kabupaten Semarang di Libur Lebaran 2022
Hal senada disampaikan Kepala Disbudpar Sulsel, Muhammad Jufri. Masuknya empat desa wisata di Sulsel menjadi kebanggaan luas biasa.
Hal itu mengingat, persaingan dalam ajang ini cukup ketat.
“Mulai 500 Besar sampai 300 Besar, Sulsel sama-sama melaju dengan Jatim. Di babakan 100 Besar muncul juga Jateng selain Jatim dan Sulsel di posisi teratas. Lalu di 50 Besar ini jumlahnya juga sama dengan Jatim, 4 desa wisata," ujar Jufri di Makassar, (29/4/22).
Keempat desa wisata yang lolos, kata Jufri, mampu mengharumkan nama Sulsel di kancah nasional.
Jufri menutukan, melalui ajang ini, desa wisata dapat memberi andil terhadap peningkatan kunjungan wisatawan di daerah.
"Masyarakat terberdayakan untuk mengembangkan potensi kepariwisataan. Terutama bagi Pelaku UMKM dengan menyiapkan produk-produk lokal sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang wisatawan," tandasnya.
Baca Juga: Pemerintah Kota Makassar Fokus Hadirkan 5 Ribu Lorong Wisata