Darmawan merincikan, saat ini daya mampu di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) mencapai 32 GW.
Adapun beban puncak selama Idul Fitri diperkirakan 19,5 GW.
Untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan PLN memiliki daya mampu 10,4 GW dengan beban puncak Idul Fitri mencapai 7,76 GW.
Sementara untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapa), PLN juga menyiagakan pembangkit dengan daya mampu sebesar 3,5 GW dan beban puncak saat Idul Fitri sekitar 2,9 GW.
PLN juga menerjunkan 50.268 personel di 2.982 posko siaga yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, dengan menerapkan sistem piket bagi petugas operasional selama 24 jam demi menjaga keandalan pasokan listrik.
Untuk memastikan pasokan listrik aman, PLN tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit listrik, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 2.550 peralatan pendukung siaga seperti, unit Uninterruptible Power Supply (UPS), genset maupun Unit Gardu Bergerak (UGB), trafo mobile, hingga kendaraan.
“Kami perintahkan semuanya siaga. Peralatan, crane, trafo mobile semua dalam kondisi siap. Pembangkit, kesiapan energi primer juga dalam kondisi siap. Semua dalam status on dan standby. Jikapun, ada gangguan kami pastikan PLN langsung bisa bergerak cepat,” ujar Darmawan.
Dari sisi layanan pelanggan, PLN juga memastikan akan siap melayani keluhan pelanggan selama 24 Jam.
Saat ini pelanggan bisa langsung mengakses aplikasi PLN Mobile yang tersedia di AppStore dan PlayStore.
Melalui PLN Mobile, pelanggan bisa langsung melaporkan keluhan ataupun kebutuhan kelistrikan pelanggan setiap saat.