Sonora.ID - Lebaran sudah tiba dan santan kini menjadi topik pembicaraan hangat di antara masyarakat Indonesia.
Pasalnya, hidangan lebaran selalu identik dengan santan dan banyak lapisan masyarakat Indonesia percaya bahwa bumbu dapur ini sangat berbahaya bagi tubuh.
Ini disebabkan oleh kepercayaan masyarakat yang berpikiran bahwa santan adalah sumber dari kolesterol naik.
Oleh karena itu, para penderita kolesterol sering kali menghindari makanan dengan kandungan santan agar tubuhnya tidak kolaps di kemudian hari.
Tetapi, apakah benar santan itu menyebabkan kolesterol tinggi pada tubuh seseorang?
Baca Juga: Selamat Lebaran! Ini Segudang Manfaat Sholat Idul Fitri bagi Kesehatan
Ternyata, ada perdebatan di antara opini bahwa santan menyebabkan kolesterol tinggi dan santan sebagai bumbu dapur yang aman untuk dikonsumsi
Kandungan Santan yang Sebenarnya
Orang yang membutuhkan asupan 2.000 kalori dianjurkan untuk mengonsumsi sebanyak 65 gr lemak dengan 20 gr asalnya dari lemak jenuh.
Ini membuat kebutuhan seseorang terhadap lemak sudah dapat terpenuhi apabila mereka mengonsumsi 100 gr santan.
Dilansir dari kompas.com, 100 gr santan mengandung 18% zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh dan 11% kandungan magnesium.
Selain itu, dengan jumlah santan tersebut, bumbu dapur ini memiliki kandungan 33% mangan, 8% fosfor, 5% kalium, dan 5% zinc yang dibutuhkan oleh tubuh dalam satu hari.
Olahan dari parutan kelapa ini juga memiliki nutrisi lain, seperti vitamin B kompleks, kalsium, vitamin C, dan kolin meskipun hanya dalam jumlah yang kecil.
Baca Juga: Mudik Naik Mobil Pribadi? Wajib Siapkan 3 Makanan Ini di Mobil
Santan pun punya kadar lemak yang berada di angka 21,3 gr dengan 18,9 gramnya yang berbentuk lemak jenuh.
Hasil Penelitian Terhadap Santan
Seperti yang sudah disebutkan bahwa terjadi berbedaan opini terhadap santan yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi.
Penelitian pada European Journal of Nutrition menyatakan bahwa santan tidak mempengaruhi trigliserida dan kolesterol dalam tubuh seseorang.
The Coconut Palm Research and Development Perspectives pun turut mengatakan bahwa kandungan lemak dalam kelapa itu netral terhadap kesehatan jantung.
Namun berbeda dengan The American Heart Association (AHA), penelitian ini menyarankan untuk menghindari olahan dengan kandungan lemak jenuh.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Memperparah Bau Mulut, Dokter: Daging Merah!
Santan sendiri memiliki asam lemak rantai sedang yang membuat olahan parutan kelapa ini memiliki manfaat yang baik bagi jantung.
Maka dari itu, perdebatan di antara peneliti pun terjadi, sehingga masih belum ada kepastian bahwa santan dapat menyebabkan kolesterol naik dan tinggi.
Oleh sebab itu, Anda bisa tetap mengonsumsi santan dan menggunakannya sebagai bumbu dapur.
Tetapi ingat, gunakan santan secukupnya saja untuk berjaga-jaga agar tidak terkena penyakit kolesterol tinggi.