Sonora.ID - Belum lama ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan meninggalnya 3 anak di Jakarta yang disebabkan oleh hepatitis akut 'misterius'.
Setelah diselidiki, ternyat kasus hepatitis akut 'misterius' ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
Berdasarkan pernyataan World Health Organization (WHO), hepatitis akut 'misterius' ini juga menyerang Eropa, Amerika, dan Asia.
Permasalahan ini pun terus mencuat dan menjadi serius, sehingga Kemenkes turut andil dalam memberikan peringatan kepada masyarakat Indonesia.
Melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes mengeluarkan surat dengan nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) pada 27 April 2022.
Baca Juga: Mudah Menular, Ini Cara Mencegah Penularan Penyakit Hepatitis A
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yaitu Adib Khumaidi, menghimbau orang tua dan nakes terkati gejala hepatitis akut 'misterius' tersebut.
Berdasarkan penjelasannya, hepatitis akut 'misterius' ini memiliki gejala antara lain:
1. Urine menggelap
2. Feses berwarna pucat
3. Kulit menguning
4. Nyeri sendi dan pegal-pegal
5. Demam tinggi disertai diare
6. Mual dan muntah, sehingga nafsu makan menurun
7. Nyeri perut
Seluruh gejala ini ditandai dengan angka Serum Aspartate transaminase (SAT) atau Alanine transaminase (ALT) yang melebihi 500 U/L.
"Agar seluruh organisasi profesi di bawah IDI, seluruh dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas kesehatan tingkat pertama, yakni puskesmas, posyandu, klinik praktik mandiri, serta dokte praktik perorangan juga mewaspadi gejala Hepatitis akut pada anak dan dewasa," ucap Adib pada siaran pers PB IDI (3/5).
Akibat penyebab yang masih misterius tersebut, WHO bahkan sudah menyatakan bahwa kasus hepatitis akut 'misterius' ini sebagai Kasus Luar Biasa (KLB).
Baca Juga: Hepatitis A dan E Bisa Menyerang Semua Umur, Perhatian Kebersihan Makanan Anda
Hingga saat ini, tercatat bahwa sudah ada 170 kasus hepatitis akut yang tersebar di 12 negara.
Untuk itu, Juru Bicara Kementrian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, pun turut bersuara.
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti cuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," ujar Siti Nadia Tarmizi yang dilansir dari kompas.com.