9 Fakta Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Ada Kaitan dengan Vaksin Covid-19?

5 Mei 2022 09:00 WIB
Ilustrasi Hepatitis Akut pada Anak
Ilustrasi Hepatitis Akut pada Anak ( Freepik.com)

Sonora.ID - Baru saja beberapa negara, termasuk Indonesia, bisa agak menghela napas lega setelah pandemi di Indonesia menunjukkan tren penurunan dan kasus hariannya pun terus berkurang dari hari ke hari.

Seakan masih diberi tantangan oleh dunia, muncul virus baru yang misterius dan banyak menyerang anak-anak, bahkan di beberapa negara sudah berjatuhan korban atas virus yang hingga saat ini belum diketahui penyebabnya.

Hal ini menjadi sorotan pertama kali setelah WHO mengumumkan imbauan kepada seluruh tenaga kesehatan dan orang tua di seluruh dunia untuk mewaspadai hepatitis akut misterius pada anak.

Hepatitis akut pada anak ini dikatakan misterius karena ketika diuji di lab, virus tidak masuk pada kategori hepatitis A-E, penyebabnya pun masih sangat menjadi tanda tanya besar.

Berikut ini adalah 9 fakta tentang hepatitis akut misterius pada anak.

1. Inggris

Jika Covid-19 kerap disebut berasal dari China karena ditemukan pertama kali pada negara tersebut, hepatitis akut pada anak pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022 yang lalu.

Sesuai dengan data dari WHO yang menerima laporan 5 kasus hepatitis akut pada anak tersebut.

Dalam kurun waktu 3 hari atau pada 8 April 2022, sudah ada 74 kasus yang sama dan 6 anak penderita di antaranya hingga memerlukan cangkok hati.

Baca Juga: Penyebab Masih Tidak Diketahui, IDI Himbau Masyarakat serta Nakes Waspada dengan Gejala Hepatitis Akut ‘Misterius’

2. Menyebar di 12 negara

2 minggu setelah kejadian pertama, pada 21 April 2022, setidaknya ada 13 negara yang melaporkan kejadian yang sama, yaitu Irlandia, Spanyol, Israel, Amerika Serikat, Denmark, Belanda, Italia, Norwegia, Prancis, Romania, Belgia, Jepang, dan Kanada,

Tak berhenti di situ, pada awal Mei 2022 Singapura pun mendapatkan laporan temuan penyakit hepatitis yang mirip.

3. Menyerang anak 1 bulan - 16 tahun

Berkaca pada lebih dari 170 kasus hepatitis akut misterius ini, dapat ditarik garis merah bahwa virus tersebut menyerang anak 1 bulan hingga 16 tahun.

Hal itu yang bisa disimpulkan dari 12 negara yang terpapar.

4. 3 pasien di Indonesia

Pada 30 April 2022, terdapat 3 pasien anak yang diduga mengidap hepatitis akut misterius pada anak dan dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dan sayangnya ketiganya meninggal dunia.

Anak-anak tersebut meninggal setelah 2 minggu sejak pertama kali dirawat.

Baca Juga: Serang Anak-Anak, Hepatitis Misterius Terdeteksi di 12 Negara, Berikut Gejalanya

Kementerian Kesehaan saat ini masih terus melakukan investigasi penyabab hepatitis tersebut.

5. Misterius

Seperti namanya, virus dan penyebab hepatitis akut pada anak masih belum jelas penyebabnya.

Pemeriksaan lab pun tidak menunjukkan kesamaan virus tersebut dengan hepatitis tipe A, B, C, D, dan R yang biasanya jadi penyebab hepatitis tidak terdeteksi.

Namun setelah tes molekuler, ditemukan adenovirus pada 74 kasus di luar negeri yang terindentifikasi sebagai F tipe 41.

6. Gejala

Beberapa gejala yang ditunjukkan adalah:

  • Turunnya kesadaran
  • Demam tinggi
  • Urin menjadi gelap seperti teh
  • Feses menjadi pucat
  • Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning
  • Gatal
  • Nyeri sendi dan pegal
  • Mual dan muntah
  • Tidak nafsu makan
  • Lesu
  • Diare

Baca Juga: WHO Umumkan Virus Hepatitis Akut pada Anak, Sadari Gejalanya!

7. Pencegahan

Meski saat ini seluruh pihak sedang melakukan pemantauan dan tes untuk mengetahui penyebab dari hepatitis akut tersebut, tenaga kesehatan dan ahli mengeluarkan imbauan sebagai cara pencegahan kasus ini.

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Air minum bersih dan matang
  • Makanan higienis dan matang
  • Buang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya
  • Pakai alat makan sendiri dan jangan berbagi alat makan
  • Gunakan masker, hindari kerumunan, dan jaga jarak aman

8. Dikaitkan dengan vaksin Covid-19

Sebagian besar pasien hepatitis ini berusia di bawah 16 tahun dan belum mendapatkan vaksin Covid-19, sehingga banyak pihak yang kemudian mengaitkan kejadian ini dengan belum adanya vaksin untuk anak usia 16 tahun ke bawah.

Banyak yang mengira bahwa penyakit ini adalah efek samping dari vaksin Covid-19, meski demikian hal ini juga belum terbukti.

  • Dugaan penularan

Secara garis besar, penularan penularan penyakit ini bisa melalui droplet, kontak pribadi, hingga benda yang disentuh oleh penderita.

Pasalnya, kebanyakan kasus hepatitis akut ini berhubungan dengan infeksi adenovirus.

Baca Juga: WHO Umumkan Virus Hepatitis Akut pada Anak, Sadari Gejalanya!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm