Dengan suhu tinggi tersebut, senyawa flavonoid di dalam daun bisa keluar dan menurunkan kolesterol.
Flavonoid sendiri memang dinilai bisa menghambat aktivitas enzim HMGCR yang berperan dalam produksi kolesterol dalam tubuh.
Penelitian
Hasil dari nanopartikel ekstrak daun kirinyuh dapat menurunkan kadar kolesterol pada tikus secara signifikan.
“Daun ini merupakan gulma yang ada di sekitar sawah dan dapat mengganggu tanaman lain. Jadi pemanfaatan daun kirinyuh sebagai sediaan nanopartikel ekstrak tentu akan membantu mengurangi gulma yang merugikan tersebut,” papar Shafira.
Dengan adanya penelitian dan pembuktian tersebut, inovasi ini diharap mampu menjadi langkah awal untuk obat herbal penurun kolesterol yang lebih aman dan tidak menimbulkan banyak efek samping.