"Pernah bilang nanti malam air akan mengalir. Tapi nyatanya, tak mengalir juga. Sepekan sebelum ramadan juga sudah kami laporkan, tapi tak ada perkembangan. Kami seperti diberikan harapan palsu," tambahnya.
"Kami tetap membayar. Tapi airnya tak mengalir. Kasihan kami. Tak ada bantuan berupa mobil tanki air juga yang dikirimkan," tandasnya lagi.
Akibat kondisi ini, warga setempat lanjut Anang terpaksa membeli air bersih untuk keperluan sehari-hari. Seperti memasak dan minum.
Sedangkan untuk mandi cuci kakus (MCK), mau tidak mau warga pun memakai air sungai yang ditampung dalam ember dan lain sebagainya.
Baca Juga: Silahkan Mudik, Wilayah Banjarmasin Bebas dari Pos Penyekatan
"Sebenarnya kami tak masalah kalau harus membeli air. Tapi lokasinya kan jauh. Tak mudah membawa berjerigen air, kasihan yang sudah tua," tekannya.
Hal serupa juga dikeluhkan salah seorang warga, Nurdin.
Parahnya lagi, Ia tetap saja harus membayar tagihan bulanan ke PTAM Bandarmasih
"Kalau air sungai sedang naik, cukup menimba dari kolong rumah. Tidak sampai harus pergi ke sungai. Dikumpulkan seperti ini," ungkapnya singkat.
Dikonfirmasi terpisah. Direktur Teknik PTAM Bandarmasih, Supian berjanji akan segera memeriksa kondisi yang dikeluhkan warga Tanjung Berkat.
"Coba nanti saya cek. Kalau informasi aman-aman saja. Nanti kita perintahkan petugas memeriksa ke lokasi," janjinya.
Ia mengklaim, jika warga memang telah menyampaikan surat keluhan, pihaknya akan langsung menanggapi.
Namun nyatanya, seperti disebutkan warga di atas, perbaikan tak kunjung juga dilakukan.
"Biasanya kalau ada surat pasti tembus ke saya. Biasanya cepat saja, tidak pernah menunda waktu. Tapi nanti periksa lagi, apakah surat itu masuknya saat lebaran tadi atau sebelum lebaran," tuntasnya.
Baca Juga: Catat! Satu Hotel di Banjarmasin Dilaporkan ke Posko Pengaduan THR