Tak hanya di tempat itu saja, sebagian besar masyarakat Bali juga menganggap bunut merupakan pohon yang angker dan dihuni makhluk halus.
Tak jarang batang pohon bunut juga dibungkus kain poleng.
Baca Juga: 7 Pulau Paling Angker di Indonesia, Banyak Penampakan! Berani Ke Sini?
Kepuh
Seperti pohon pule maupun beringin, pohon kepuh juga merupakan pohon yang dianggap keramat dan ada penunggunya.
Bahkan di areal Bandara Ngurah Rai ada pohon kepuh yang tak bisa ditebang dan dianggap sakti.
Beberapa orang yang akan menebang pohon ini mengalami nasib tragis dan meninggal dunia.
Taru Menyan
Pohon ini bisa ditemui di Desa Terunyan, Kintamani, Bangli. Pohon ini telah berusia ribuan tahun dan hingga kini masih hidup.
Yang menarik, dengan adanya Taru Menyan ini, jenazah yang tak dikubur di lokasi tersebut tak berbau. Sangat unik, aneh, dan ajaib bukan.
Gedang Renteng
Gedang dalam bahasa Indonesia berarti pepaya. Walaupun pohon ini terlihat biasa saja dan tak memiliki aura mistis, namun ada jenis pohon pepaya yang dianggap mistis.
Pohon pepaya tersebut yakni gedang rentengg.
Disebut gedang renteng karena pohon pepaya ini berbunga kecil-kecil dan bercabang banyak layaknya bunga kamboja dan bunganya ini tak akan bisa menjadi buah.
Dipercaya pohon ini digunakan sebagai sarana untuk ngeleak atau melakukan ilmu hitam dan digunakan sebagai sandaran saat orang tersebut ngeleak.
Orang Bali biasanya akan memotong pohon gedang renteng ini sehingga nantinya diharapkan berbunga seperti pepaya pada umumnya.
Baca Juga: Berani Uji Nyali? Berikut 5 Tempat Angker Di Bali dan Dijadikan Objek Wisata
Bambu
Pohon yang memiliki batang beruas lurus dan berlubang pada bagian dalamnya ini juga dikenal sebagai pohon keramat dan angker.
Pohon bambu yang lebat biasanya akan menjadi tempat tinggal makhluk halus. Dan saat malam jika melewati pohon bambu yang lebat, bulu kuduk pun akan merinding.
Selain keramat, beberapa jenis bambu juga digunakan sebagai sarana upakara semisal tiing (bambu) jajang, tiiang buluh, maupun tiing kuning.
Kresek
Pohon kresek yang tumbuh di areal pura biasanya akan dikermatkan oleh warga.
Batang pohon tersebut juga akan dibalut dengan kain poleng atau putih kuning. Selain itu, juga akan dihaturkan sesajen di bawah pohon tersebut.
Baca Juga: Bikin Merinding, Ini 4 Kota Tua Terangker di Indonesia, Sarang Hantu Prajurit Tanpa Kepala!