Budaya Kemandirian Anak Jepang
Aktivitas yang tampil pada tayangan "Docu-series", dimana anak-anak Jepang telah berhasil melakukan tugas pertama di usia yang masih sangat belia tersebut, kemungkinan membuat kita mengernyitkan dahi.
Faktanya, anak usia dini di Jepang pada usia muda (6-10 tahun) memang memiliki tingkat kemandirian yang berbeda dengan anak-anak seusia mereka di negara lain.
“Di Jepang, banyak anak sudah diajarkan untuk mandiri. Mereka pergi ke sekolah dengan berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum seperti kereta api bawah tanah sendirian tanpa pengawasan orang tua. Hal ini sudah jadi pemandangan yang cukup umum di sini,” kata Hironori Kato, seorang profesor perencanaan transportasi di Universitas Tokyo dalam wawancarnya bersama Slate.
Baca Juga: Hepatitis Misterius Jadi Ancaman, PTM di Makassar Tetap Jalan
Kemandirian anak-anak Jepang ini sudah terpupuk sejak dini dengan cara memberikan diberi tugas sederhana pada usia 2 atau 3 tahun.
Sebagian besar tugas ini berkaitan dengan kebersihan lingkungan di rumah, seperti membersihkan atau membuang sampah kecil.
Penekanan yang kuat pada kemandirian, akan semakin terasa ketika mereka menginjak usia enam tahun.
Terdapat juga sebuah peribahasa Jepang yang berbunyi sebagai berikut "kawaii ko ni wa tabi o saseyo” (可愛い子には旅をさせよ). Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, memiliki arti "kirim anak tercinta dalam perjalanan”.
Peribahasa ini memiliki makna, bahwa setiap orangtua sepatutnya tidak perlu merasa over protective terhadap anak-anaknya.
Terlebih lagi, sebagai orangtua harus mengajarkan kemandirian anak sedari dini dan membiarkan anak melakukan berbagai hal yang bisa mereka lakukan sendiri.
Orang tua memang harus mendorong anak-anak mereka untuk mandiri.
Karena, Ketika anak bereksplorasi secara langsung hal tersebut dapat melatih dan membantu tumbuh kembang anak terhadap lingkungan sekitar.
Secara tidak langsung, hal ini memberikan dampak positif bagi diri anak-anak Jepang yang sudah terlatih dan terbiasa melakukan segala hal secara mandiri, tanpa harus merepotkan orang-orang disekitar mereka.
Baca Juga: Selebgram Kerap Bagikan Perjuangan Diet, Anak-anak Boleh Ikutan?