Bandung, Sonora.ID - Setelah beberapa kali diperbaiki, akhirnya jembatan Simpay Asih di Kabupaten Bandung yang menghubungkan Desa Resmitinggal Kecamatan Kertasari dengan Desa Sukarame Kecamatan Pacet, kini menjadi jembatan permanen dengan struktur besi, kawat dan baja.
Saat meresmikannya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap bahwa jembatan gantung ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Yang namanya jembatan gantung itu menyambungkan ekonomi, yang tadinya jembatan bambu banyak roboh kesapu air. Dibangun lagi, kesapu air lagi. Sekarang, insyaallah dengan elevasinya lebih tinggi, sehingga potensi air sungainya lebih sedikit. Sehingga ini akan lebih permanen," ucap Ridwan Kamil.
"Sekarang jembatannya sudah bagus, jangan lupa untuk menjaga dan memeliharanya. Silahkan aparat desa atau yang berwenang untuk mengedukasi dan menyosialisasikan cara merawat jembatan gantung kepada masyarakat, seperti salah satunya mengenai kapasitas orang melintas dalam satu waktu," ucapnya menegaskan.
Ridwan Kamil mengatakan, warga kedua desa harus memahami dan mengetahui bagaimana cara merawat, menjaganya atau memeliharanya.
Baca Juga: Sejak Tahun 2017, Rumah Amal di Bandung WTP 5 Kali Berturut-Turut
"Warganya diedukasi, seperti nyebrangnya jangan terlalu banyak, pelan-pelan, tidak bergerombol saat nyebrang, satu-satu atau berdua, agar infrastrukturnya tidak membahayakan karena memang jembatan gantung ada goyangan-goyangan di tengahnya," kata Ridwan Kamil.
Selain itu, lanjut Gubernur, jembatan gantung ini harus bisa memberi manfaat lain, semisal dapat menggerakkan sektor pariwisata di desa setempat. Dengan pemandangan yang indah dan memesona, jembatan gantung bisa menjadi destinasi wisata yang menenangkan.
"Bisa lihat, 360 derajat indahnya luar biasa. Ini mahal sekali keindahan yang Allah ciptakan ke tanah di sini tentunya orang-orang kota yang ingin healing, ingin wisata, menurut saya ini merupakan potensi yang besar tinggal nanti ada (kepala desa) carikan rumah-rumah yang bisa dikonversi rumahnya menjadi tempat wisatawan. Ini pasti akan menjadi tempat favorit," katanya.
Diketahui, pembangunan jembatan gantung yang memiliki panjang 70 meter dan lebar 1,2 meter itu menghabiskan dana sebesar Rp. 600 juta, dan hak tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi.
"Dana yang dikeluarkan 600 juta. Jembatan ini memiliki panjang 70 meter, lebar 1,2 meter. Makanya terbatas, tapi motor bisa lewat asal pelan kecuali motor besar," katanya menegaskan.
"Dan atas kebaikan itu kami doakan semoga orang-orang baik di Yayasan Buddha Tzu Chi selalu hidupnya diberi keberkahan dan keselamatan dan doa dari warga," imbuhnya.
Kepada warga setempat, Gubernur berpesan agar bisa merawat jembatan gantung tersebut dengan sebaik-baiknya.
"Salah satunya kelemahan kita susah merawat. Makanya, titip setelah peresmian dirawat, dicat lagi kalau pudar, kalau terlihat ada karat diperbaiki, kalau ada engsel mau longgar dikencangkan lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Sebagai Jalur Perlintasan Mudik, Kota Bandung Terus Maksimalkan Vaksinasi