“Hanya memang waspada saat anak-anak yang PTM dan protokol kesehatan harus tetap dilakukan oleh anak-anak kita,” sambung Piprim.
Senada dengan hal itu, Ketua UKK Gastrohepatologi IDAI, Muzal Kadim menyatakan bahwa belum ada cukup bukti terkait wabah tersebut hingga memerlukan penundaan PTM, pasalnya hingga saat ini pihak laboratorium masih terus melakukan penelitian.
Sama halnya seperti Covid-19 dan virus corona yang pada saat itu adalah virus baru, kondisi hepatitis akut ini juga adalah virus yang baru sehingga prosesnya tidak akan semudah yang dibayangkan.
“Di laboratorium juga masih diperiksa, masih pending, karena tidak semua laboratorium itu bisa kita lakukan pemeriksaan, termasuk adenovirus itu juga tidak mudah untuk memeriksanya ya,” paparnya menjelaskan.
“Bukan berarti menunggu kasus lebih parah, tapi memang saat ini belum cukup kuat untuk dilakukan PTM tersebut,” sambung Kadim menambahkan.
Baca Juga: Anak Meninggal Diduga karena Hepatitis Akut di Jatim, Kemenkes: Masih Pemeriksaan