Bertambah! 15 Anak Diduga Alami Hepatitis Akut, PTM Masih Dilanjutkan

11 Mei 2022 13:00 WIB
Suasana ruang kelas PTM 100% di SMAN 2 Jakarta, Senin (03/01/2022)
Suasana ruang kelas PTM 100% di SMAN 2 Jakarta, Senin (03/01/2022) ( Sonora FM Jakarta)

Sonora.ID - Hepatitis akut misterius pada anak menjadi perhatian banyak pihak belakangan ini, setelah WHO mendapatkan laporan pada awal April 2022 yang lalu.

Berawal dari Inggris, saat ini virus tersebut sudah menyebar ke beberapa negara, termasuk salah satunya adalah Indonesia.

Di Tanah Air sudah ada 5 anak yang meninggal dunia karena penyakit akut misterius tersebut, bahkan dikutip dari Kompas.TV, saat ini sebanyak 15 kasus hepatitis akut misterius sudah terdeteksi.

Mengingat penyakit ini kebanyakan diderita oleh anak usia di bawah 16 tahun yang adalah anak pada bangku sekolah, apakah akan ada kebijakan dari pihak sekolah atau pendidikan untuk menunda pembelajaran tatap muka (PTM)?

Per tanggal 11 Mei 2022, sebanyak 15 kasus hepatitis akut misterius terjadi di Tanah Air.

Melihat peningkatan yang cepat dan signifikan, Ikatan Dokter Anak Indonesia hingga saat ini masih belum berencana untuk mengeluarkan rekomendasi penundaan PTM sebagai upaya pencegahan wabah hepatitis akut berat.

Ketua IDAI, Piprim Basarah menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan kajian lebih dalam untuk mengeluarkan keputusan terkait PTM tersebut.

“Kita akan terus lakukan kajian PTM, bagaimana intensitas dari kasusnya. Tapi sementara ini IDAI belum bisa mengeluarkan rekomendasi untuk menunda PTM,” paparnya tegas.

Di sisi lain, Piprim juga mengimbau orang tua untuk lebih waspada dan peka dengan kondisi anak menjelang pemberlakuan PTM, juga tetap menanamkan disiplin protokol kesehatan yang selama ini sudah dilakukan pada pandemi Covid-19.

Baca Juga: Menkes Budi Catat saat Ini Ada 15 Kasus Hepatitis Akut di Indonesia

“Hanya memang waspada saat anak-anak yang PTM dan protokol kesehatan harus tetap dilakukan oleh anak-anak kita,” sambung Piprim.

Senada dengan hal itu, Ketua UKK Gastrohepatologi IDAI, Muzal Kadim menyatakan bahwa belum ada cukup bukti terkait wabah tersebut hingga memerlukan penundaan PTM, pasalnya hingga saat ini pihak laboratorium masih terus melakukan penelitian.

Sama halnya seperti Covid-19 dan virus corona yang pada saat itu adalah virus baru, kondisi hepatitis akut ini juga adalah virus yang baru sehingga prosesnya tidak akan semudah yang dibayangkan.

“Di laboratorium juga masih diperiksa, masih pending, karena tidak semua laboratorium itu bisa kita lakukan pemeriksaan, termasuk adenovirus itu juga tidak mudah untuk memeriksanya ya,” paparnya menjelaskan.

“Bukan berarti menunggu kasus lebih parah, tapi memang saat ini belum cukup kuat untuk dilakukan PTM tersebut,” sambung Kadim menambahkan.

Baca Juga: Anak Meninggal Diduga karena Hepatitis Akut di Jatim, Kemenkes: Masih Pemeriksaan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm