Banjarmasin, Sonora.ID – Merebaknya kasus hepatitis akut yang misterius dan menyerang anak-anak beberapa waktu terakhir, membuat kekhawatiran masyarakat meningkat.
Terlebih kasus yang sudah menyerang puluhan anak di DKI Jakarta dan 5 di antaranya meninggal dunia.
Meski hingga saat ini belum ada informasi terkait pasien hepatitis akut misterius di Kalimantan Selatan, DPRD Kalimantan Selatan mendesak pihak terkait segera melakukan langkah pencegahan dan upaya untuk penanganan jika ada temuan.
Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Lutfi Saifuddin mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan instansi terkait, yakni Dinas Kesehatan Provinsi.
“Kita juga akan segera melakukan koordinasi untuk mempertanyakan sejauh mana penyebaran dan tindakan pencegahan yang dilakukan,” tuturnya kepada redaksi Sonora.ID.
Baca Juga: Waspada Hepatitis Akut, Puan: Jaga Pola Keseharian Anak
Ia mengakui komunikasi terus berjalan, meskipun belum ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar bersama instansi tersebut.
Menurut Lutfi, hingga saat ini pihaknya juga belum menerima laporan dari Dinas Kesehatan terkait temuan kasus hepatitis akut di provinsi ini, tetapi pihaknya juga tidak akan tinggal diam.
Politikus Partai Gerindra ini menambahkan jika untuk penanganan maupun langkah antisipasi penyebaran hepatitis akut, pemerintah provinsi dapat menggunakan anggaran dari Biaya Tak Terduga atau BTT yang saat ini disiapkan untuk penanganan Covid-19.
“Kita tentu tidak ingin ada wabah baru lagi, tapi jikapun ada, maka setidaknya kita sudah siap dari sisi anggaran untuk penanganannya di lapangan,” jelasnya lagi.
Selain kesiapan anggaran daerah yang dapat diambil dari pos BTT Covid-19, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga diminta untuk mempercepat pembentukan UPTD baru, yakni Crisis Center, yang bertugas untuk melakukan tindakan pencegahan dalam hal penyebaran penyakit menular.
Di mana saat ini proses pembentukannya masih berjalan dan dipusatkan di Banjarbaru, yang tugasnya hampir serupa dengan Satgas Covid-19.
Seperti diketahui, hingga saat ini sudah ada sejumlah kasus hepatitis akut misterius yang ditemukan di Indonesia. Bahkan oleh WHO, penyakit tersebut sudah dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Baca Juga: Heboh Hepatitis Akut pada Anak, Sebenarnya Apa Itu Hepatitis?
Berdasarkan catatan WHO, sudah ada lebih dari 170 kasus yang dilaporkan di lebih dari 12 negara dan rata-rata menyerang anak usia 1 bulan hingga 16 tahun.
Hingga saat ini masih dilakukan penelitian terkait penyebab dari penyakit tersebut, mengingat pemeriksaan di laboratorium luar negeri telah dilakukan tetapi tidak ditemukan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E dalam kasus yang dilaporkan.