Sonora.ID - Tingkat percaya diri seseorang tak hanya ditentukan oleh kemampuannya berbicara atau kemampuannya dalam bidang tertentu, tetapi juga berdasarkan tampilan fisik orang tersebut, termasuk juga aroma badan yang membuat lebih percaya diri.
Tak heran jika banyak orang suka menggunakan wewangian, seperti parfum, body lotion, atau produk lainnya untuk menunjang penampilan mereka.
Pasalnya, ketika aktivitas tinggi dan bertemu dengan banyak orang, kerap kali air keringat bercampur dengan bakteri sehingga menyebabkan bau badan muncul dan bisa jadi dihirup oleh orang-orang di sekitar.
Bahkan, beberapa teori menyebutkan bahwa bau badan adalah genetik atau keturunan sehingga satu keluarga bisa mengalami bau badan yang sama.
Apakah hal tersebut benar adanya?
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menyatakan fakta yang langsung bikin kaget.
Pihaknya membenarkan bahwa genetik atau keturunan memang menjadi salah satu faktor seseorang mengalami bau badan yang tidak sedap.
Meski demikian, genetik bukan satu-satunya faktor.
“Genetik bisa berperan dalam pembentukan bau tubuh, tetapi tidak semua bau tubuh pasti karena genetik, bisa juga karena pola makan atau gaya hidup,” ungkapnya memaparkan.
Baca Juga: Indikasi Penyakit Tertentu! Yuk, Kenali Penyebab dan Mengatasinya
Misalnya, ada beberapa negara yang memiliki kebiasaan makan atau memiliki makanan khas dengan rempah serta bumbu-bumbuan yang kaya, itu bisa menjadi penyebab orang di negara tersebut memiliki bau tubuh yang mirip.
Jadi, bukan hanya genetik atau satu keluarga, bahkan orang di satu negara bisa jadi memiliki bau tubuh yang sama karena makanan yang dikonsumsi pun mirip.
“Makanan dengan bawang putih yang luar biasa banyak, itu bisa menimbulkan bau khas dari badannya. Atau bisa juga dari pola kebersihan, biasanya kalau bapak atau ibunya mandi sehari sekali, anaknya kurang lebih ikut seperti itu,” papar dr. Santi menambahkan.
Jelas bahwa bau badan memang bisa diturunkan secara genetik, tetapi faktor lain seperti pola hidup, pilihan makanan yang dikonsumsi, juga memegang peranan yang besar.
Bahkan, agaknya pola hidup dan pilihan makan menjadi faktor yang lebih banyak ditemukan daripada faktor genetik.
Dokter Santi menyarankan, ketika bau badan sudah mengganggu, maka baiknya mengonsultasikan hal tersebut kepada dokter.
“Untuk mengetahui lebih pasti, bisa dikonsultasikan ke dokter, atau jangan-jangan ada penyakit tertentu yang diturunkan keluarga,” sambungnya.
Baca Juga: Beruntung Banget! Faktanya Orang Korea Tidak Punya Bau Badan, Kok Bisa?