Deforestasi hutan hujan Amazon yang menciptakan kelembapan dan membantu terbentuknya awan hujan, dikatakan berkontribusi pada rendahnya curah hujan.
Sebenarnya, krisis ini secara resmi berakhir pada 2016. Namun, para ahli khawatir kota itu akan mengalaminya lagi di kemudian hari.
6. Beijing, Cina
Sejak 2014, Cina telah menggelontorkan dana $76 miliar untuk saluran air yang dikirim dari pedesaan Selatan yang hujan deras ke Beijing yang kering di Utara.
Namun, ketika populasi terus bertambah dan petani kehilangan sumber daya mereka yang berharga demi penduduk kota, para ahli mengatakan negara itu perlu terus memikirkan kembali bagaimana mereka menggunakan air.
7. Chennai, India
Pada tahun 2014, kekeringan hebat mengeringkan setidaknya enam danau di sekitar Chennai.
Masih menghadapi kekeringan dan beberapa masalah buatan manusia, kota berpenduduk 11 juta ini tidak bernasib lebih baik akan persoalan tersebut hingga hari ini.
Baca Juga: Banyak Sultan, Ini 7 Kota dengan Biaya Hidup Paling Mahal di Indonesia
8. Los Angeles, California, Amerika Serikat
Sekitar 80 persen curah hujan kota Los Angeles berakhir di laut, bukan pipa, sebab sebelumnya sistem drainase dibangun untuk mencegah banjir.
9. Dhaka, Bangladesh
Pada 2016, permukaan air tanah di ibu kota Bangladesh telah turun 200 kaki dari titik sejak 50 tahun sebelumnya dan levelnya diperkirakan akan terus turun sembilan kaki lagi setiap tahun.
Para ahli khawatir bahwa pemompaan air yang berlebihan di Dhaka hanya menyisakan sedikit air bersih untuk masyarakat di luar kota.
10. Bangladesh, India
Bangladesh atau yang kerap dijuluki “Silicon Valley of India” menggandakan populasinya di tahun 2000-an.
Pembangunan perkotaan memenuhi ratusan danau dan mencegah hujan meresap ke dalam air tanah.
Pada 2016, seorang profesor memperkirakan kekurangan air akan membuat kota itu tidak layak huni dalam beberapa tahun ke depan.
11. Melbourne, Australia
Antara pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, laporan Melbourne Water memperkirakan kota itu akan menggunakan air lebih banyak daripada yang dapat disupla bendungan pada awal 2028.
Bahkan proposal untuk membangun pabrik desalinasi, yang membuat air asin dapat diminum, hanya akan meningkatkan pasokan air sekitar 0,1 persen saja.