Sonora.ID – Beberapa bulan terakhir publik dibuat kesal sekaligus prihatin akan pengakuan Galih Ginanjar yang merasa menyesal pernah tak mengakui sang anak, King Faaz.
Galih juga kerap muncul di berbagai media menyampaikan keinginannya agar suatu saat bisa memperbaiki hubungan dengan sang anak.
Sayangnya bagaikan tong kosong nyaring bunyinya, pengakuan Galih justru berbanding terbalik dengan kenyataan yang diungkapkan oleh sang mantan istri Fairuz A Rafiq.
Perilaku Galih Ginanjar yang sesumbar di media, ternyata membuat Sonny Septian dan Fairuz A Rafiq geram.
Bukan tanpa alasan, menurut Fairuz sikap Galih Ginanjar yang mengatakan ingin bertemu King Faaz itu hanyalah drama belaka.
Baca Juga: Ajakan CLBK Barbie Kumalasari Ditolak Mentah-Mentah, Galih Ginanjar: Cuma Pansos!
Ia mengaku kecewa dengan mantan suaminya, Galih Ginanjar yang kerap menjual drama di depan kamera.
Di beberapa kesempatan, Galih mengaku ingin bertemu anaknya, King Faaz, tapi seolah selalu dipersulit Fairuz.
"Aku nunggu selama ini untuk dia dateng ke rumah tapi itu enggak kejadian," kata Fairuz A Rafiq dikutip dari YouTube Denny Sumargo.
"Pengin ketemu anak, kangen sama anak, loh kan nggak dilarang, dalam hati kubilang gitu. Disayangkan aja sih. Mikir lebih enak apa-apa nggak harus dipublish, dia tahu loh rumah aku nggak pindah, dia tahu loh nomor handphone aku, dia juga tahu loh nomor Sonny," imbuhnya.
Karena itu, Fairuz A Rafiq berharap Galih Ginanjar tak lagi mengganggu keluarganya jika memang tak ada keseriusan bertemu langsung.
Ia berharap, sang mantan membiarkan King Faaz tenang sejenak dengan tak banyak bicara di media.
Ayah merupakan sosok penting yang dibutuhkan setiap anak.
Selain mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, seorang ayah juga harus bisa menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya.
Ayah diharapkan bisa membentuk karakter yang baik pada anak laki-lakinya, sekaligus bisa menjadi sosok laki-laki baik yang dikenal oleh anak perempuannya.
"Ketika ayah secara aktif terlibat dalam perkembangan anak-anaknya, maka anak-anak akan bisa melakukan banyak hal lebih baik," ujar sociologist dari Pennylvania State University, Paul Amato, sebagaimana dikutip dari fatherly.com.
Baca Juga: Mendobrak Stigma Orangtua Tiri Kejam, 6 Tips Dekat dan Disayang Anak Sambung
Menurut beberapa studi dari the Father Involvement Research Alliance, sebagaimana dikutip dari parenting.com, bayi yang dekat dengan ayahnya akan lebih merasa aman secara emosional dan akan lebih bersemangat dalam mengeksplorasi lingkungannya.
Tak hanya itu lho Moms, anak yang dekat dengan ayahnya akan lebih aktif secara sosial.
Balita yang dekat dengan ayahnya akan memiliki IQ yang lebih tinggi dan lebih cepat dalam memecahkan masalah.
Supaya lebih paham, yuk, kenali 5 manfaat luar biasa yang diperoleh anak dari sosok Ayah.
Meningkatkan kecerdasan anak
Anak yang dekat dengan orang tuanya, terutama ayah, cenderung lebih cerdas dan memiliki nilai yang bagus di sekolahnya.
Kasih sayang yang diberikan ayah dapat menciptakan rasa tenang dan aman pada anak, sehingga ia dapat lebih fokus dan semangat belajar di sekolah.
Motivasi belajar inilah yang akan membantu dalam meningkatkan kecerdasan anak.
Secara tidak sadar, tertanam nilai pada diri anak bahwa ia adalah seseorang yang berharga karena ia tahu ayahnya menyayanginya.
Anak yang memiliki rasa percaya diri yang baik akan lebih bisa menghargai dan mencintai dirinya sendiri.
Karakter positif ini bisa membuat anak dapat bersosialisasi lebih baik dengan orang-orang yang ada disekitarnya.
Tidak hanya itu, rasa percaya diri yang kuat akan membuat anak dapat lebih sigap dan selalu yakin bisa menyelesaikan tugas atau tantangan baru dengan baik.
Baca Juga: 5 Hal Penting yang Anak Perempuan Bisa Pelajari dari Sosok Ayah
Melatih emosi anak lebih stabil dan terhindarkan dari perilaku negatif
Anak yang mendapat cukup perhatian dari sang ayah cenderung memiliki kondisi emosional yang stabil, merasa aman, dan berani mengeksplorasi lingkungan sekitar.
Bahkan, sebuah penelitian membuktikan bahwa keterlibatan ayah dalam mendidik anak laki-laki dapat menjauhkannya dari perilaku negatif.
Anak laki-laki akan menjadikan ayahnya sebagai panutan dalam membentuk identitas karakter sebagai laki-laki.
Membantu mengembangkan bakat anak
Kurangnya waktu yang dihabiskan bersama anak bisa menyebabkan orang tua tidak mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki sang anak.
Hal ini akan membuat orang tua kesulitan untuk mengarahkan minat anak dan bisa-bisa malah memaksakan anak untuk mengembangkan anak pada suatu bidang yang sebenarnya tidak ia sukai.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua, termasuk ayah, untuk benar-benar terlibat dengan aktivitas anak.
Hal ini akan membuat orang tua dapat memastikan apa sebenarnya bakat yang dimiliki anak dan mengarahkannya sebaik mungkin.
Mencegah terjadinya gangguan mental
Campur tangan ayah dalam tumbuh kembang anak bisa membuatnya terhindar dari gangguan mental pada masa mendatang dan mencegah pubertas dini, khususnya bagi anak perempuan.
Pujian dari ayah pada anak perempuan dapat membentuknya menjadi wanita dewasa yang penuh percaya diri.
Selain itu, dalam sebuah studi juga membuktikan bahwa ikatan yang kuat antara ayah dan anak mampu membuat anak lebih mahir dalam mengendalikan stres saat ia sudah dewasa dibandingkan dengan anak yang memiliki hubungan tidak baik dengan ayahnya.