Disisi lain, Plt Ketua DPW PPNI Kalsel, Oman Fathurrohman menyampaikan, bahwa sampai saat ini masih banyaknya perawat yang berstatus honor.
Namun dikatakannya, ada peraturan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bahwa di tahun 2023 tidak ada lagi tenaga honorer.
Untuk itu Ia meminta agar PPNI dalam hal ini bisa bergerak untuk memberikan advokasi untuk memperjuangkan nasib para perawat.
"Dengan advokasi dan komunikasi yang kita bangun baik ke pihak pemerintah. Saat ini sudah ada penguatan data kita dengan Kementerian Kesehatan," ujarnya.
"Saya yakin dengan komunikasi dan advokasi yang kita bangun pada akhirnya kepentingan bersama dalam rangka meningkatkan kepentingan para perawat honorer bisa dituntaskan," tambahnya.
Baca Juga: Ribut-Ribut Gaji & THR P3K Tak Cair, Ini Penjelasan Pemko Banjarmasin
Sementraa itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Nurul Fajar Desira berharap, melalui Muswil juga bisa meningkatkan kompetensi bagi perawat.
"Pesan pak Gubernur melalui sambutannya yang saya sampaikan tadi muswil ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi dalam bidang keperawatan dan juga mensejahterakan anggota-anggotanya," bebernya.
Ia menyampaikan, di masa Pandemi Covid-19 peran serta perawat sangat berperan penting, sehingga membuat Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk para perawat ini.
"Pak Gubernur memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para perawat yang sudah berjibaku dengan taruhan nyawa untuk mengatasi Covid-19 ini. Beliau juga mengharapkan disamping kesejahteraan, keahlian para perawat bisa terus meningkat," tutupnya.