Namun, kata Arya, setidaknya dalam satu bulan bisnis makanan itu bisa mengantongi puluhan juta rupiah.
“Sekarang itu sudah standar (omzetnya)” ujar Arya Saloka.
Arie Kriting sempat pusing mengurus bisnisnya bersama Arya Saloka
Sebelumnya, Arie Kriting mengaku sempat dibuat pusing dengan kenaikan minyak goreng yang berdampak langsung dengan bisnisnya.
Apalagi saat itu, minyak goreng eksistensinya cukup langka di Indonesia.
“Saya baru kali ini pusing dengan minyak goreng dengan bahan-bahan sembako itu," kata Arie Kriting.
Arie Kriting mengungkapkan kalau bisnis pisang goreng yang diolahnya bersama Arya Saloka membutuhkan banyak minyak goreng.
"Maksudnya kita kan dulu konsumsinya (minyak goreng) rumahan, kalau naik ngurangin dikit enggak apa-apa tapi ketika produksi UMKM kayak begini ternyata sangat.. wah kita butuh banyak,” ucap Arie lagi.
Arya Saloka yang menjadi partner bisnis Arie Kriting juga merasakan hal yang sama.
“Pas lihat berita itu saya langsung WhatsApp, ‘Bang (Arie) minyak goreng naik nih’” ujar Arya Saloka lagi.
Kendati begitu, Arie Kriting mengatakan bahwa bisnis tersebut harus tetap berjalan. Alhasil mereka bisa melewati permasalahan tersebut.
“Tapi kami (saya dan Arya) berusaha survive,” ujar Arie Kriting.