Sonora.ID - Kondisi fisik kerap menjadi alasan seseorang untuk tampil lebih percaya diri, tetapi di sisi lain juga menjadi alasan untuk mengurung diri karena menganggap kondisi fisiknya memalukan atau tidak pantas untuk dilihat orang lain.
Salah satu keluhan yang banyak terjadi adalah kondisi perut yang buncit.
Banyak orang yang kerap mengeluh dan memberikan cap pada diri mereka bahkan mereka memiliki perut yang buncit.
Sebenarnya apa saja sih indikator atau tanda seseorang punya perut buncit?
Dalam program KamuSehat di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia memberikan penjabaran terkait pengertian dan hal-hal apa saja yang bisa dijadikan sebagai indikator seseorang masuk pada kategori pemilik perut buncit.
Lingkar pinggang
Lingkar pinggang adalah lingkaran terkecil di bagian perut yang melewati pusar, yang biasanya diukur menggunakan ukuran pita atau meteran kain.
“Jangan inchi ya ukurannya. Kalau pada pria 90 cm, enggak bisa nawar. Kalau perempuan di bawah 80 cm,” ungkapnya menegaskan.
Jadi, ketika seseorang dalam kondisi tidak mengandung kemudian lingkar pinggangnya melebihi angka tersebut, maka orang tersebut masuk dalam kategori pemilik perut buncit.
Tak memandang berat badan
Perut buncit ini tak hanya bisa terjadi pada orang dengan berat badan yang tinggi, tetapi juga bisa terjadi pada orang dengan berat badan yang normal.
“Orang yang berat badannya normal tapi perutnya buncit, dibandingkan dengan orang dengan berat badan obesitas dan perutnya buncit, sebetulnya ya lebih baik sedikit yang berat badannya normal,” sambung dr. Santi.
Jadi, perut buncit ini bisa terjadi pada orang dengan berat badan normal, yaitu ketika perut tidak terlihat rata, adanya tonjolan ke depan, dan tidak ideal dengan kondisi tubuh tersebut.
Tubuh berbentuk buah apel
Dengan berat badan yang sama, seseorang bisa saja memiliki lokasi penumpukan lemak yang berbeda, sehingga bentuk tubuhnya juga akan berbeda.
Dokter Santi menyatakan, jika berdasarkan penumpukan lemak di perut, ada 2 jenis bentuk tubuh. Pertama adalah orang yang penumpukannya terjadi di perut sehingga bentuk tubuh lebih mirip dengan buah apel.
Kedua adalah orang dengan lemak di pinggul, paha, dan bokong, sehingga bentuk badan lebih mirip buah pear.
“Kalau dibandingkan dua ini mana yang lebih berbahaya? Yang lebih bahaya yang bentuknya seperti buah apel, karena lemak yang ada di tubuh kita ada dua, lemak di bawah kulit dan lemak organ di dalam rongga perut,” jelasnya menambahkan.
Sehingga, orang dengan bentuk badan apel tersebut cenderung memiliki tinggi lemak pada organ di dalam rongga perut.
Baca Juga: Harus Tetap Jaga Kesehatan saat Ramadhan, Ini Tips Olahraga saat Berpuasa