Dikutip dari NSW Health, gejala terserang virus Hendra umumnya berkembang antara 5 dan 21 hari setelah kontak dengan kuda yang menular.
Berikut gejalanya:
Gejala yang menandakan kalau virus Hendra sudah semakin parah adalah adanya meningitis atau ensefalitis (radang otak) dapat berkembang.
Hal ini bisa menyebabkan sakit kepala, demam tinggi, kantuk, terkadang kejang-kejang, dan koma. Infeksi virus Hendra bisa berakibat fatal.
Apa itu virus Hendra?
Virus Hendra adalah virus yang menginfeksi kelelawar buah besar (flying fox).
Tidak jarang, virus Hendra menyebar dari rubah terbang ke kuda. Kemudian, kuda itu dapat menularkan infeksi ke manusia.
Sejumlah kecil orang yang memiliki kontak sangat dekat dengan kuda yang terinfeksi telah mengembangkan infeksi virus Hendra.
Virus Hendra ditemukan setelah wabah penyakit di kandang balap besar di pinggiran Hendra, Brisbane pada tahun 1994.
Cara penyebaran virus Hendra
Diperkirakan bahwa kuda dapat tertular virus Hendra dari makan makanan terkontaminasi oleh urin, air liur, atau produk kelahiran rubah terbang.
Penularan virus Hendra antar kuda kemungkinan karena kuda melakukan kontak dekat dengan cairan tubuh dari kuda yang terinfeksi.
Sejauh ini, virus Hendra bisa menyerang manusia karena cairan tubuh kuda yang terinfeksi.
Misalnya, manusia yang melakukan otopsi pada kuda tanpa mengenakan peralatan pelindung diri atau disemprot secara ekstensif dengan sekresi pernapasan.
Hingga saat ini, tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia, kelelawar ke manusia, kelelawar ke anjing, atau dari anjing ke manusia.
Baca Juga: Waspadai Penyakit PMK, Karena Berimbas pada Ekonomi Rakyat