Sonora.ID - Pemerintah kini gencar mensosialisasikan stunting yang menjadi permasalahan cukup serius di Indonesia saat ini.
Berdasarkan penelitian, posisi Indonesia memang memprihatinkan jika dilihat dari daftar negara yang memiliki tinggi badan rata-rata para penduduknya.
Melansir World Atlas, berikut adalah 5 negara di dunia yang penduduknya memiliki tinggi badan pendek.
1. Bolivia
Negara ini adalah salah satu yang termiskin di Amerika Selatan, dan satu dari tiga anak di bawah usia lima tahun terkena malnutrisi kronis, sering kali menyebabkan tinggi badan di bawah rata-rata.
Baca Juga: 6 Negara yang Dikenal Paling Religius di Dunia, Indonesia Termasuk?
Genetika dan faktor hormonal juga dipandang sebagai penyebab, dengan anak perempuan Bolivia lebih terpengaruh daripada anak laki-laki.
2. Indonesia
Tren ini telah menjadi generasi, karena banyak anak di Indonesia yang terus kekurangan gizi.
Stunting terlihat di banyak negara berkembang dan tercermin dalam tinggi "normal" orang mereka masing-masing, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan anak-anak sebagian besar terkait dengan nutrisi yang baik.
3. Filipina
Departemen Pendidikan baru-baru ini merilis angka yang menunjukkan 1,8 juta anak Filipina kekurangan gizi, dan ini dapat menyebabkan kelainan seperti stunting dan putus sekolah.
4. Sri Lanka
Tinggi badan orang dewasa sebagian besar ditentukan oleh nutrisi yang baik di masa kanak-kanak, dan sebuah studi nutrisi baru-baru ini menunjukkan bahwa kesehatan nutrisi anak-anak tidak banyak berubah menjadi lebih baik selama 10 tahun terakhir.
5. Peru
Kelaparan, penyakit, dan masalah budaya menambah masalah. Kemiskinan, kerawanan pangan, dan produktivitas pertanian yang rendah juga mempengaruhi masalah malnutrisi Peru.
Baca Juga: Indonesia Bebas Masker, Ini 7 Negara yang Duluan Longgarkan Aturan Masker di Ruang Terbuka
Akibat dari hal ini sering menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, prestasi pendidikan yang negatif, dan produktivitas karir yang rendah.
Layanan kesehatan dan program pemberian makanan di sekolah tidak dapat diakses oleh banyak orang, karena kemiskinan dan demografi.