Sonora.ID - Kita semua sudah selayaknya berada dalam suatu hubungan antar lawan jenis yang sehat dan memberi rasa aman.
Mungkin banyak orang yang menganggap hubungan toxic dan abusive itu sama. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda.
Melansir dari Mount Sinai Adolescent Health Center, hubungan toxic lebih merujuk pada kekuasaan yang tidak seimbang antara kedua belah pihak dalam hubungan tersebut, sikap kejam, mengabaikan batas, atau memaksa salah satu pihak untuk melakukan sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman.
Sementara itu, hubungan abusive alias penuh kekerasan adalah tentang kekuasaan dan kontrol.
Ketika salah satu pihak lebih kuat dibandingkan pihak lain dan memiliki kekuasaan hampir sepenuhnya terhadap pihak yang lebih lemah.
Baca Juga: 5 Ciri Pasangan Manipulatif, Awas Kalau Sikap Doi Selalu Begini!
Agar lebih memahami perbedaan toxic dan abusive tersebut, simak penjelasan berikut ini.
1. Si toxic sengaja diam
Hal pertama yang harus diketahui adalah bahwa hubungan toxic bisa dilakukan oleh kedua belah pasangan.
Menurut psikolog Lori Beth Bisbey, hal itu disebabkan oleh tidak dimilikinya keterampilan saling mendukung.
Ia mengatakan, perilaku pasangan yang toxic bisa terlihat dengan terus terang tapi kemungkinan juga tidak ketara.
Perilaku beracun dari si toxic dapat diketahui apabila ia melakukan penghinaan nama atau berteriak. Sedangkan, perilaku toxic yang tidak terlihat langsung adalah sikap pasangan untuk memilih diam.
Bisbey menyampaikan, diam merupakan tanda pasangan toxic yang tidak mau diajak berbicara apabila keinginannya tidak dipenuhi.
Pasangan yang toxic juga bisa memberikan kasih sayang juga perhatian semata-mata untuk memanipulasi pasangannya agar bertindak seperti yang diinginkannya.
Baca Juga: Tetap Mawas Diri, Jangan-Jangan Kamu Adalah Pribadi yang ‘Toxic’!
2. Membuat lelucon yang meremehkan
Lelucon yang terkesan merendahkan kemungkinan dapat dirasakan jika terjebak bersama si toxic. Lelucon sengaja dilontarkan sebagai cara terselubung untuk merendahkan.
“Jika pasangan meremehkan Anda ketika bersama orang lain, menunjukkan kesalahan, atau mengatakan Anda bodoh, konyol, atau sesuatu yang negatif, ini adalah perilaku toxic,” jelas Bisbey.
3. Terjadi perdebatan karena tidak sepakat
Menurut seorang terapis Sabrina Romanoff, pasangan yang hubungannya sehat memiliki komunikasi yang jujur dan tidak saling bermusuhan.
Ia menjelaskan bahwa pasangan yang demikian bisa mengenali apa yang dibutuhkan saat situasi panas.
Namun, hal yang berbeda akan terjadi saat hubungan menjadi toxic karena perselisihan yang sulit diselesaikan bisa berakhir menjadi pertengkaran.
Masalah itu dapat terjadi jika satu atau kedua pasangan tumbuh dengan keterampilan resolusi konflik yang tidak sehat serta menggunakan kata-kata atau tindakan yang tidak sehat untuk mengatasi perasaan yang sudah di luar kendali.
Baca Juga: 5 Tanda Pasangamu Tak Layak dan Berusaha Membawamu ke Hubungan Toxic
4. Tidak menghargai batasan pasangan
Bisbey menerangkan, tanda hubungan toxic adalah membuat pasangan merasa tidak enak karena memiliki batasan, walau tidak melanggarnya.
Hal itu bisa terjadi saat pasangan memberi tahu bahwa ia tidak dapat mentolerir kata-kata atau tindakan tertentu tapi kita mengabaikannya.
Padahal, menetapkan batasan adalah hal penting bagi pasangan supaya merasa aman dan dihormati.