Sonora.ID - Cacar monyet adalah infeksi virus yang mirip dengan cacar manusia, tapi lebih ringan.
Cacar monyet atau virus monkeypox bisa menular ke manusia jika mereka berkontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Cacar monyet yang menular antarmanusia sebagian besar terjadi melalui tetesan pernapasan atau droplets.
Virus juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui cairan tubuh, bahan lesi, atau kontak tidak langsung dengan bahan lesi.
Negara yang sudah dikonfirmasi terserang virus monkeypox atau cacar monyet adalah Inggris dan Amerika Serikat.
Di Inggris sudah ada sembilan kasus dan di Amerika Serikat ada satu kasus yang terdeteksi.
Baca Juga: 4 Virus Paling Tua di Dunia, Apakah Kamu Pernah Terjangkit Penyakitnya?
Gejala cacar monyet
Dikutip dari ecdc, gejala cacar monyet meliputi:
Ruam biasanya dimulai pada wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk alat kelamin.
Baca Juga: Penderita Cacar Air Tak Boleh Kena Matahari? Dokter: Betul, Tapi…
WHO menyorot cacar monyet sebagai virus yang berbahaya
Dilansir dari Kontan, otoritas kesehatan di Amerika Utara dan Eropa mendeteksi puluhan kasus yang diduga atau terkonfirmasi cacar monyet sejak awal Mei 2022 lalu.
Lantaran temuan puluhan kasus tersebut memicu kekhawatiran penyebaran penyakit endemik di beberapa bagian Afrika tersebut.
Mengutip Channel News Asia, Kanada merupakan negara terbaru yang melaporkan sedang menyelidiki lebih dari selusin kasus yang diduga cacar monyet, setelah Spanyol dan Portugal mendeteksi lebih dari 40 kasus yang mungkin dan terverifikasi.
Sementara itu, Inggris mengonfirmasi sembilan kasus sejak 6 Mei.
Dilanjurkan dengan Amerika Serikat memverifikasi kasus yang pertama pada Rabu (18/5) dengan mengatakan, seorang pria di Negara Bagian Massachusetts positif terkena virus monkeypox setelah mengunjungi Kanada.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, masa inkubasi cacar monyet biasanya mulai 6 hingga 13 hari, tetapi bisa berkisar dari 5 sampai 21 hari.
Penyakit ini, sering sembuh sendiri dengan gejala yang biasanya hilang secara spontan dalam 14 hingga 21 hari. Gejalanya bisa ringan atau parah, dan lesi bisa sangat gatal atau nyeri.
Pada Selasa (17/5) WHO mengungkapkan, sedang berkoordinasi dengan pejabat kesehatan Inggris dan Eropa mengenai wabah baru tersebut.
"Kita benar-benar perlu lebih memahami tingkat cacar monyet di negara-negara endemik, untuk benar-benar memahami berapa banyak yang beredar dan risiko yang ditimbulkannya bagi orang-orang yang tinggal di sana, serta risiko ekspor," kata ahli epidemiologi penyakit menular WHO Dr. Maria Van Kerkhove, seperti dilansir Channel News Asia.
Baca Juga: Dianggap Bikin Makin Gatal, Penderita Cacar Air Dilarang Makan Telur?