Menurut Ustaz Adi Hidayat, doa untuk mensyukuri hidup adalah hal yang seharusnya dilakukan sejak lama.
Namun, usia 40 tahun menjadi usia paling tepat lantaran sudah cukup lama hidup di dunia.
Salah satunya, dengan menggunakan panca indera pada hal yang baik.
"Nikmat penglihatan mata, syukuri dengan nikmat mata sesuai peruntukan yang sudah ditetapkan. Fungsi mata, melihat yang baik-baik. Fungsi telinga, untuk dengar azan. Fungsi kaki, untuk berjalan ke mesjid," ujarnya.
Minta maaf dan memaafkan
Disadari atau tidak, semua orang pasti pernah membuat kesalahan atau menyakiti orang tercinta.
Maka ketika Anda mendekati ajal, Anda juga perlu “mengobati” luka batin karena kesalahan tersebut.
Meminta maaf bukan hal yang mudah. Terutama kalau di dalam hati kecil, Anda masih punya keinginan untuk membela diri.
Akan tetapi, langkah pertama ini begitu penting dilakukan agar beban-beban negatif dalam hidup Anda terangkat.
Setelah Anda membesarkan hati untuk meminta maaf, langkah selanjutnya yaitu memaafkan orang lain.
Hal ini tak lebih mudah dari minta maaf pada orang lain. Apalagi kalau orang yang pernah melukai Anda tidak terlihat menyesal atau belum berubah.
Namun, memaafkan orang lain adalah tindakan penuh keberanian. Memaafkan dapat membuat Anda merasa jauh lebih berdaya menghadapi saat-saat terakhir.
Tingkatkan Iman
Percaya bahwa keberadaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah keyakinan yang harus ditanamkan pada setiap jiwa manusia.
Dengannya, kunci keselamatan dunia dan akhirat akan terjamin. Ustadz Taufiqurrahman menyampaikan bahwa orang yang benar-benar beriman memiliki tiga syarat.
"Pertama, menanamkan keyakinan dalam hati. Kedua, membuktikan secara lisan. Ketiga, membuktikan secara perbuatan," katanya.
Iman tidak perlu diperlihatkan kepada khalayak, cukup buktikan dengan perbuatan.
"Terkadang, anak muda zaman now yang imannya kurang matang. Depannya sama, sami'na, yaitu kami dengar, lalu wa pikir-pikir dulu. Kebanyakan mikir sehingga amalan tersebut terlewatkan," ujar Ustaz Taufiqurrahman.
Baca Juga: Ngeri! Tanpa Ramalan Kita Bisa Prediksi Kematian Sendiri, Ini Caranya
Tingkatkan bakti pada orangtua
Orangtua menjadi tujuan utama dalam memperbanyak pahala kepada Allah SWT. Melalui bakti yang tepat, maka pahala akan mengalir.
Termasuk, mendoakan orangtua agar bisa mendapat kenikmatan di dunia dan akhirat.
"Perjuangan orangtua mendidik kita sejak kecil. Doakan agar orangtua selalu mendapat ampunan dan kasih sayang di kuburannya," ungkapnya.
Amalkan alquran
Mengamalkan kibat suci alquran, tak melulu dengan selalu membacanya setiap detik.
Hal yang kerap dilupakan adalah mengajarkan hal tersebut pada keturunan kita sehingga pahala bisa mengalir tanpa henti.
"Kalau sampai sekarang Anda belum bisa hafal quran, minimal ada 1 anak yang bisa hafal quran. Tempatkan anak di sekolah yang ajarkan Al quran. Mengalir pahala untuk anda. Ibu enggak bisa bimbing baca alquran, carikan guru yang bisa, begitu anak bisa baca, pahala mengalir," katanya
Taubat
Terakhir, taubat nasuha harus menjadi pilihan utama para muslim. Taubat ini tak main-main, yakni dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.
"Setelah bertaubat konsisten. Ciri orang taubat, patuh. Tunduk dan patuh pada Allah SWT. Ketakwaan pada Allah meningkat. Misal, sudah azan, langsung datang ke masjid, bukan santai-santai di rumah," tuturnya.
Baca Juga: Cerdik Mengecoh Malaikat Maut, 7 Orang Ini Susah Mati Meski Dibunuh Berkali-Kali