Sonora.ID - Tidak hanya sebagai kewajiban bagi suami istri, berhubungan intim juga bisa memberikan manfaat kesehatan.
Beberapa di antaranya, yaitu menjaga sistem kekebalan tubuh, meningkatkan libido, menurunkan tekanan darah.
Selain itu berhubungan intim juga bisa menambahkan kehangatan untuk pasangan.
Namun terkadang ada 'masalah seksual' yang mudah sekali datang. Masalah seksual yang datang, yaitu kurangnya ketahanan dalam berhubungan intim.
Lalu, kurangnya gairah seksual ataupun kurangnya ketahanan dalam berhubungan intim, demikian seperti dikutip dari WebMD.
Kendati begitu untuk mengatasinya beberapa pria memilih memakai pepsodent sebagai pengganti obat kuat.
Obat kuat yang satu ini disebut-sebut populer karena kemudahannya untuk dipakai.
Tidak jarang pria yang mengoleskan odol pada bagian penis agar tidak mudah mengalami ejakulasi.
Adapun yang mengatakan kalau odol bisa digunakan untuk menyembuhkan disfungsi ereksi.
Namun, sebelum mencoba obat kuat seperti odol ada baiknya untuk menyimak sederet hal berikut.
Bahaya menggunakan odol sebagai obat kuat
Mengutip dari laman Kompas.com, ternyata menggunakan odol seperti pepsodent untuk obat kuat adalah tindakan yang berbahaya.
Pasta gigi jika dioles pada organ intim pria akan memicu terjadinya kerusakan.
Pasalnya, pasta gigi memiliki banyak kandungan seperti bahan kimia, pemutih, dan minyak, seperti minyak peppermint, yang bersifat kaustik, dan dapat membakar kulit sensitif.
Bila kulit penis mengalami kerusakan maka akan berpotensi besar terjadi selulit hingga infeksi.
Pada kondisi yang lebih parah, mengoles pepsodent pada penis juga dapat menghilangkan sensasi.
Tidak hanya berdampak pada organ intim pria, odol juga bisa berdampak buruk pada organ kewanitaan.
Ada baiknya untuk mencoba cara lain selain menggunakan obat kuat alami odol.
Memilih bahan herbal atau sejenisnya bisa menjadi pilihan yang jauh lebih baik dan tentunya aman.
Apa saja cara alami yang bisa digunakan untuk obat kuat pria?
Cara alami untuk mengatasi disfungsi seksual
1. Periksa ke dokter gigi
Dikutip dari Kompas.com, sebuah studi di the Journal of Sexual Medicine menemukan adanya hubungan antara penyakit gusi dan risiko disfungsi ereksi.
Penyakit gusi menyebabkan peradangan kronis, yang dipercaya dapat merusak sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah, termasuk yang ada di penis.
2. Menurunkan berat badan
Berat badan bisa meningkatkan risiko penyakit vaskular dan diabetes, dua penyebab utama disfungsi seksual para pria.
Maka itu, lebih baik agar menjaga berat badan agar ideal.
4. Ukur
Agar bisa terhindar dari disfungsi seksual, cobalah untuk mengukur garis pinggang.
Garis pinggang yang ramping adalah salah satu pertahanan yang baik.
Hal ini disebabkan karena, pria dengan lingkar pinggang lebih dari 106 centimeter memiliki kemungkinan 50 persen lebih besar mengalami disfungsi ereksi, dibanding mereka yang ramping.
Baca Juga: Kalau Mau Panjang Umur, Stop Jadikan Telur Mentah Sebagai Obat Kuat! Kenapa?