Bandung, Sonora.ID - Musim mudik dan balik lebaran 2022 sudah usai. Banyak catatan yang menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan penanganan musim mudik dan balik lebaran tahun depan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar), pada musim mudik dan balik lebaran yang dimulai sejak tanggal 25 April hingga 10 Mei 2022, mencatat kenaikan jumlah kendaraan yang menuju maupun melintas di wilayah Jabar mengalami peningkatan sebesar 11 persen dibandingkan pada tahun 2019.
"Secara dominasi kendaraan yang paling banyak digunakan adalah sepeda motor. Namun jumlahnya di tahun ini turun sekitar 35 persen dibanding tahun 2019," ucap Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Jabar Agus Priadi pada acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate Bandung, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga: Tanpa SKKH, Hewan Ternak Dilarang Masuk ke Kota Bandung
"Penggunaan kendaraan umum tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019. Berdasarkan data yang dikumpulkan, terdapat 350 ribu penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum dengan 169 ribu di antaranya menggunakan angkutan darat. Dan kereta api masih menjadi pilihan utama pada penyelenggaraan angkutan lebaran kali ini," papar Agus.
"Selain itu, yang menjadi catatan kami adalah jumlah titik kemacetan serta terjadinya kepadatan kendaraan di objek wisata, ini akan menjadi salah satu rencana kerja Dishub Jabar untuk menata meskipun bukan kewenangan," kata Agus.
"Kami juga akan meningkatkan koordinasi tentang sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki Kabupaten/kota, baik jalan maupun objek wisatanya. Karena cenderung sarana dan prasarana yang ada tidak tidak sebanding dengan lonjakan pergerakkan masyarakat," imbuhnya.
Ke depannya, lanjut Agus, Dishub Jabar akan berkoordinasi dengan pengelola tempat maupun pemerintah kabupaten/kota yang memiliki banyak objek wisata. Mengingat, libur di masa natal 2022 dan tahun baru 2023 disinyalir akan ada banyak masyarakat yang melakukan perjalanan wisata dibandingkan pulang ke kampung halaman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Benny Bachtiar mengemukakan, selama libur Lebaran 2022 terjadi lonjakan kunjungan wisatawan lokal pada obyek wisata favorit di Jawa Barat. Besarnya kunjungan wisatawan seharusnya dapat menggairahkan UMKM di sekitar obyek wisata.
Baca Juga: Ada 325 Ribu Rumah Tangga Terpilih di Jabar Jadi Sasaran SP Lanjutan 2020
Namun dari catatan Disparbud Jabar, seperti di Kabupaten Pangandaran, membludaknya wisatawan belum berpengaruh signifikan pada sektor UMKM di sekitar obyek wisata tersebut. Selain itu juga patut menjadi perhatian adalah masalah sampah yang membuat obyek wisata menjadi kumuh.
"Idealnya dengan kunjungan wisatawan cukup besar seharusnya berpengaruh positif pada warga sekitar, utamanya UMKM," kata Benny.
Menurut Benny, wisatawan lokal yang mengunjungi obyek wisata favorit di Jabar mayoritas membawa bekal dari rumah, sehingga para pedagang makanan di sana terabaikan.
Dengan demikian, perlu adanya kebijakan agar wisatawan memanfaatkan kehadiran sektor UMKM di sekitar tempat wisata.
Diakui Benny, pada libur Lebaran 2022, rata-rata kunjungan wisatawan ke destinasi di Jabar mencapai 84,7 persen, dan pihaknya menargetkan tahun ini kunjungan wisatawan lokal ke Jabar dapat mencapai 40 juta jiwa setelah dua tahun akibat pandemi COVID-19 merosot tajam.