Sonora.ID - Tak bisa dipungkiri bahwa diabetes masih menjadi salah satu penyakit yang cukup banyak ditakuti oleh orang-orang.
Bukan hanya mereka yang sudah berusia lanjut, diabetes bahkan bisa menyerang mereka yang muda dan dewasa.
Pola gaya hidup tak sehat, makanan yang dikonsumsi secara sembarang, hingga gula berlebih menjadi penyebab utama risiko penyakit diabetes.
Diabetes sendiri ditandai dengan kadar gula yang tinggi karena tubuh tak bisa menghasilkan atau menggunakan insulin.
Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk membantu sel-sel tubuh mengambil gula dari darah dan mengubahnya menjadi sebuah energi.
Mengutip Health line, diabetes tipe 1 menjadi penyakit yang dianggap sebagai penyakit autoimun di mana tubuh penderita menyerang sel-sel di pankreas.
Akibatnya, tubuh menjadi tak bisa memproduksi insulin.
Baca Juga: Capek Bergantung sama Obat, Ini 4 Macam Sayur yang Baik bagi Penderita Diabetes
Kemudian diabetes tipe 2 adalah saat tubuh menjadi resisten terhadap hormon insulin atau tak menghasilkan cukup insulin.
Banyak peneliti yang berpikir bahwa diabetes tipe 2 bisa dikatakan sebagai gangguan autoimun. Namun sayang, anggapan itu kurang akurat.
Lebih lanjut, rupanya ada juga golongan darah yang berisiko tinggi mengidap diabetes.
Banyak orang percaya bahwa golongan darah adalah salah satu hal yang dapat berpengaruh banyak pada aspek kehidupan.
Misalnya saja pemilik golongan darah O yang sangat disukai oleh nyamuk, sehingga sering sekali digigit oleh serangga ini.
Lantas apa kaitannya golongan darah dengan diabetes?
Hubungan antara golongan darah dan diabtes telah diteliti oleh para peneliti.
Berikut ini simpulan yang pernah diteliti:
1. Sebuah studi di tahun 2020 yang diterbitkan dalam International Journal of Chronic Diseases, mereka menemukan bahwa ada kelompok masyarakat yang terdiri dari 424 orang.
Pemilik golongan darah O dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2.
Sedangkan mereka yang punya golongan darah tipe B memiliki peningkatan risiko diabetes.
2. Dari studi yang dilakukan tahun 2020 dan diterbitkan dalam Public Health Genomics, ditemukan bahwa diabetes tipe 2 akan lebih tinggi terjadi pada mereka yang memiliki golongan darah tipe A dibandingkan yang lain.
Para peneliti ini meneliti 750 partisipan di dalamnnya.
3. Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Hematology and Blood Disorders pada 2017 dari Pakistan, para peneliti menemukan hasil yang serupa.
Ahli menemukan bahwa dalam 2.258 mahasiswa, kelompok pemilik golongan darah B lebih mungkin mengembangkan diabetes dibanding golongan darah lain.
Kemudian studi yang diterbitkan Journal Diabetologia pada Maret 2015, menunjukkan bahwa dari 82.104 wanita, partisipan dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah untuk diabetes tipe 2.
Pemilik golongan darah A dan golongan darah B terbukti memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes.
Meski begitu, secara keseluruhan data mengenai golongan darah dan diabetes ini masih sangat bertentangan.
Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut lagi.