Sigit juga mengatakan, bahwa Pindad memiliki kompetensi untuk pengembangan dan produksi munisi kaliber kecil.
"Kedua produk munisi yang sedang uji sertifikasi merupakan produk inovasi PT Pindad dan nantinya akan diproduksi oleh divisi munisi PT Pindad yang berlokasi di Turen, Malang. Munisi MU2-M A1 & A2 nantinya akan digunakan oleh kesatuan TNI dan Polri." Jelas Sigit.
Sementara itu Kadislitbangad Brigjen TNI Terry Tresna Purnama mengapresiasi produk inovasi PT Pindad dan mengharapkan produk munisi MU2-M A1 & MU2-M A2 dapat memenuhi kebutuhan TNI & Polri.
"Hari ini kami melaksanakan uji munisi kaliber 7,62 mm yang merupakan terobosan baru dari PT Pindad. Kami berharap produk munisi ini dapat digunakan untuk standar tempur di Senjata Senapan Runduk (SPR/Sniper). Kami juga berharap produk munisi ini dapat memenuhi kebutuhan dan mendukung tugas pokok TNI AD maupun angkatan lain, serta Kepolisian. Setelah pengecekan awal, munisi ini sudah lolos dan memenuhi persyaratan spesifikasi awal." Jelas Brigjen TNI Terry Tresna Purnama
Baca Juga: Di Rapim Kemhan, Prabowo Serahkan Ranpur Dan Rantis Produksi Pindad
Berada di lokasi yang sama, Dislitbangad menggelar pameran produk-produk inovasi bersamaan dengan kegiatan uji sertifikasi produk munisi MU2-M A1 & MU2-M A2.
Pada pameran tersebut, PT Pindad memamerkan produk kendaraan rantis 4x4 Maung, sepeda motor elektrik MotoEV.
PT Pindad juga memamerkan berbagai produk senjata hasil inovasi Pindad dengan Dislitbangad yaitu senjata dopper kaliber 7,62 x 51 mm dan senapan otomatis kaliber 5,56 x 45 mm.
Kedua varian senjata tersebut sudah tersertifikasi dan telah mencapai tahap first article. Menggunakan munisi khusus, senjata dopper dirancang dan dikhususkan untuk pendidikan & pelatihan TNI.
Untuk Senapan Otomatis (SO) merupakan senapan tembak otomatis dengan spesifikasi peluru rangkai (linked) serta dapat menggunakan magazin yang terpasang di samping konsol senjata.