Bali, Sonora.ID - Pernikahan di Bali adalah upacara yang suci serta melalui beberapa proses tahapan yang sangat sakral, dan tidak sembarangan.
Berikut tahapan pernikahan adat di Bali yang dikutip dari berbagai sumber:
Nyedek
Dalam tahapan pertama ini, dimana pihak mempelai pria mendatangi keluarga mempelai wanita untuk meminang, kemudian dilanjutkan memilih hari baik atau medewasa ayu .
Ngekeb
Dalam proses ini, mempersiapkan calon pengantin wanita untuk menyambut datangnya mempelai pria. Mempelai wanita tidak boleh keluar kamar sampai mempelai pria dan keluarganya datang untuk menjemput.
Baca Juga: Ups! Putri Delina Keceplosan Bocorkan Tanggal Pernikahan Rizky Febian, Mahalini Bakal Mualaf?
Menjemput Mempelai Wanita
Saat dijemput, mempelai wanita mengenakan pakaian tradisional Bali diselimuti kain kuning tipis dari ujung rambut sampai ujung kaki, kain tersebut bermakna calon mempelai sudah siap meninggalkan masa lajangnya.
Mungkah Lawang (buka pintu).
Pada tahapan ini, dimana utusan dari mempelai pria datang untuk mengetok pintu kamar mempelai wanita, diiringi tembang-tembang Bali sebagai tanda kedatangan pihak pria. Lalu mempelai wanita di bawa ke kediaman mempelai pria, dengan cara digendong atau dibawa dengan tandu.
Mesegeh Agung
Mesegeh Agung adalah prosesi sebelum memasuki pekarangan rumah mempelai pria. Kain kuning yang dikenakan wanita akan dibuka oleh calon ibu mertuanya ditukar dengan uang kepeng satakan, pertanda menyambut dunia baru dan mengubur segala masa lalu.
Medengen-dengenan (mekala-kalaan)
Pada tahan ini, bertujuan membersihkan kedua mempelai disertai sejumlah prosesi seperti Menyentuhkan Kaki pada Kala Sepetan, Menusuk Tikeh Dadakan oleh mempelai pria lalu Memutuskan Benang pada batang pohon dadap yang bermakna kedua mempelai siap memasuki dunia baru dengan kehidupan berkeluarga.
Baca Juga: Misteri Surga dan Neraka di Pura Dalem Puri, Besakih Bali
Mewidhi Widana
Prosesi ini untuk menyempurnakan upacara pernikahan, membersihkan diri kedua mempelai. Pada saat ini keduanya menuju sanggah untuk memohon ijin memberitahukan akan hadirnya keluarga baru kepada leluhur.
Mejauman
Ini merupakan tahapan prosesi terahkir, yang juga disebut "membawa tipat bantal", tipat dan bantal sebagai simbol kekuatan purusa dan pradana”. Lalu mempelai wanita didampingi oleh keluarga besar mempelai pria melakukan upacara mepamit kepada leluhur di sanggah mempelai wanita.