8. Yaman
Sejak pecahnya perang saudara di Yaman pada 2014 yang disebut-sebut sebagai konflik terburuk di dunia, hal tersebut kemudian berkembang menjadi perang proksi.
Itu tentunya memengaruhi perempuan karena sulitnya mendapat akses perawatan kesehatan dan perlindungan dari kekerasan.
7. Republik Demokratik Kongo
Republik Demokratik Kongo memiliki lebih dari 200 kelompok etnis dengan pemerintah pusat yang lemah.
Negara ini menderita kekerasan, kemiskinan, dan pemberontakan. Para ahli yang disurvei memberi nilai yang sangat buruk perihal kekerasan seksual terhadap perempuan. Pemerkosaan di sana pun bahkan digunakan sebagai senjata perang.
Baca Juga: 6 Kota Paling Berpolusi di Indonesia, Gak Nyangka Kota Kembang Masuk!
6. Pakistan
Pakistan dikenal sebagai negara yang ketat dan konservatif di mana perempuan menghadapi diskriminasi ekonomi dan kekerasan fisik diperparah dengan adanya budaya "membunuh demi kehormatan".
Malala Yousafzai, seorang aktivis muda untuk pendidikan anak perempuan, ditembak di kepala oleh Taliban pada 2012 ketika dia sedang berjalan menuju sekolah.