Sonora.ID - Sejak lama, perempuan telah mendapat perlakuan yang tak adil dan tak menyenangkan hanya karena adanya perbedaan gender.
Beberapa negara bahkan dinobatkan sebagai negara paling tidak aman untuk perempuan oleh para ahli karena tingginya tingkat diskriminasi pada kaum hawa di sana.
Hal ini diketahui melalui laman Stacker yang meninjau survei tahun 2018 yang dilakukan oleh Thomson Reuters Foundation.
Yayasan tersebut mensurvei ratusan pakar mengenai masalah perempuan secara global tentang enam topik inti, yakni: layanan kesehata; diskriminasi dan akses ke sumber daya ekonomi; tradisi budaya dan praktik keagamaan; kekerasan seksual: kekerasan non-seksual; dan perdagangan manusia.
Baca Juga: 8 Negara dengan Polisi Terkuat dan Terbaik di Dunia, Ada Indonesia?
Bagaimana hasil surveinya? Inilah negara paling tidak aman untuk wanita versi Thomson Reuters Foundation.
9. Nigeria
Konflik berkepanjangan yang terjadi di Nigeria dengan kelompok teroris seperti Boko Haram telah mengakibatkan kekerasan yang begitu tinggi terhadap perempuan.
Salah satu kasus paling terkenal terjadi tahun 2014 lalu saat lebih dari 270 siswi diculik oleh militan di kota Chibok di Negara Bagian Borno.
Serangan itu tentu memicu reaksi kemarahan internasional hingga tagar #BringBackOurGirls viral.
8. Yaman
Sejak pecahnya perang saudara di Yaman pada 2014 yang disebut-sebut sebagai konflik terburuk di dunia, hal tersebut kemudian berkembang menjadi perang proksi.
Itu tentunya memengaruhi perempuan karena sulitnya mendapat akses perawatan kesehatan dan perlindungan dari kekerasan.
7. Republik Demokratik Kongo
Republik Demokratik Kongo memiliki lebih dari 200 kelompok etnis dengan pemerintah pusat yang lemah.
Negara ini menderita kekerasan, kemiskinan, dan pemberontakan. Para ahli yang disurvei memberi nilai yang sangat buruk perihal kekerasan seksual terhadap perempuan. Pemerkosaan di sana pun bahkan digunakan sebagai senjata perang.
Baca Juga: 6 Kota Paling Berpolusi di Indonesia, Gak Nyangka Kota Kembang Masuk!
6. Pakistan
Pakistan dikenal sebagai negara yang ketat dan konservatif di mana perempuan menghadapi diskriminasi ekonomi dan kekerasan fisik diperparah dengan adanya budaya "membunuh demi kehormatan".
Malala Yousafzai, seorang aktivis muda untuk pendidikan anak perempuan, ditembak di kepala oleh Taliban pada 2012 ketika dia sedang berjalan menuju sekolah.
Gadis yang saat kejadian masih berusia 15 tahun itu selamatdan menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 2014.
Hal ini dengan jelas membuktikan bahwa perempuan di sana kesulitan untuk mendapat akses ke pendidikan.
5. Arab Saudi
Meski sudah adanya beberapa perubahan, Arab Saudi tetap menjadi masyarakat patriarki yang ketat.
Norma sosial yang diskriminatif dan pengucilan dalam hampir semua peluang membuat perempuan Arab sangat bergantung pada suami atau kerabat laki-laki mereka.
Baca Juga: Nekat Melawan Tuhan, 7 Negara Punya Bangunan Anti Runtuh saat Kiamat!
4. Somalia
Somalia telah mengalami perang dan kelaparan selama beberapa dekade. Ini mengakibatkan perempuan berjuang keras untuk bisa mendapat layanan kesehatan dan perlindungan sipil.
Angka kematian ibu dan kasus HIV di sana cukup tinggi. Ditambah, perempuan Somalia terus menghadapi praktik budaya berbahaya seperti mutilasi alat kelamin perempuan hingga pernikahan dini.
3. Suriah
Perang saudara Suriah yang telah berkecamuk sejak 2011 menewaskan ratusan ribu orang dan membuat sebagian besar bangunan di negaranya runtuh.
Situasi ini jelas terasa mengerikan dan terasa seperti neraka bagi perempuan Suriah karena kurangnya layanan kesehatan dan tingginya kekerasan non-seksual terkait dengan perang.
2. Afganistan
Afghanistan menempati urutan kedua negara paling berbahaya bagi wanita menurut Thomson Reuters Foundation.
Pemeringkatan ini disebabkan oleh tingginya tingkat diskriminasi perempuan, kekerasan non-seksual, dan perawatan kesehatan yang buruk di negara itu.
Baca Juga: 15 Negara Pencetak Wanita dengan Payudara Kecil, Termasuk Indonesia
1. India
Negara demokrasi terbesar di dunia itu menduduki peringkat tertinggi dalam hal kekerasan seksual dan perdagangan manusia, yang mencakup kerja paksa dan pembantu rumah tangga.
Kasus pemerkosaan oleh geng pada 2012 dan penyerangan fatal terhadap seorang wanita muda di sebuah bus di New Delhi mengejutkan dunia dan memicu protes besar-besaran.
Hal yang cukup mengerikan dan begitu membekas itu nampaknya dapat menjadi alasan mengapa India menjadi negara yang paling tidak aman untuk perempuan.