Ia sempat kehabisan modal, selain bahan baku yang harganya semakin mahal, ia juga harus membayar upah penggiling tepung di pasar.
"Saya berharap bisa punya mesin penggiling tepung, supaya gak ke pasar, gak keluar biaya upah giling tepung," ungkapnya.
Pulang berdagang, selepas sholat zuhur, Romnah kembali menyusuri jalan setapak untuk mencari daun pisang. Perjalanan ditempuh kurang lebih 20 menit menuju kebun pisang. Ia ambil secukupnya untuk 2-3 hari dagang.
Sudah 15 tahun tinggal di Desa Sukakarsa, Romnah bernaung di rumah berukuran 3 x 3,5 meter. Rumah yang dibelinya dengan harga Rp1,5 juta ini berbentuk panggung yang di bawahnya ada kolam berisi ikan mas dan ikan mujair. Ikan ini bisa dipanen untuk disantap bersama keluarga.
Rumahnya beralaskan papan dan berdinding anyaman bambu, biasanya dibilang geribig. Tak heran, jika hujan tiba, hatinya was-was. Selain banyak bagian yang bocor, ia takut pohon kelapa di sekitarnya tumbang menimpa bangunan rumahnya yang ringkih karena mulai termakan usia.
Momen yang terasa berat baginya ketika berjualan dalam kondisi hujan. Ia baru merasa dirinya berjuang sendiri, Rasa sedih pun sering hinggap di dirinya ketika dagangannya tidak laku karena ada pedagang yang lebih pagi menjajakan dagangan.
Di Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke 26 tahun 2022, Romnah menjadi salah satu penerima bantuan sosial dari Kemensos. Bantuan ATENSI dari Kemensos yang diberikan berupa mesin penggiling tepung, bahan baku jajanan pasar seperti tepung terigu, beras ketan hitam, beras ketan putih dan lainnya.
Romnah menjadi salah satu lansia penerima bantuan Kemensos dari total 326 Lansia di Kecamatan Sukarame. Total bantuan yang diberikan di Kecamatan Sukarame Rp 388.561.900.
Saat ditanya apa yang memotivasi dirinya tetap berjualan di usia senja, ia menjawab "dirinya sendiri", semangatnya belum padam. Ia tak mau menyusahkan anaknya. Baginya, ini bagian hidupnya, cara menikmati usia senja sebagai lansia tunggal. Kemensos juga memfasilitasi renovasi bagi rumah lansia yang tidak layak huni, operasi katarak gratis, perekaman e-KTP dan kegiatan donor darah.
Baca Juga: Rumah Warga di Plosowangi Klaten Terbakar, 1 Lansia Usia 65 Tahun Tewas
Kegembiraan juga dirasakan Rodiah (72). Warga Kampung Cipanunjang Kecamatan Taraju, Tasikmalaya ini dapat bernafas lega karena rumahnya kini lebih nyaman ditempati.
Rumah yang sebelumnya berdinding bambu dan berlubang di beberapa sudutnya kini berganti tembok batako yang tertata rapi. Selain itu isi rumahnya pun bertambah dengan perlengkapan tempat tidur baru dan seperangkat alat perabotan dapur.
Rodiah menjadi salah satu penerima bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Kementerian Sosial setelah sebelumnya menjalani asesmen komprehensif yang dilakukan oleh petugas Pekerja Sosial dari Sentra "Satria" di Baturraden Kementerian Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan aparat Dinsos Kecamatan Taraju.
Tidak hanya Rodiah, rasa bahagia juga dirasakan warga Lansia lainnya di Kecamatan Taraju. Dioh (75 thn) warga Desa Raksasari dan Mpud (68 thn) di Desa Banyu Asin menerima alat bantu berupa kursi roda. Bantuan kursi roda diserahkan langsung oleh Kepala Sentra "Satria" di Baturadden, Darmanto, di kediaman mereka masing-masing pada hari Sabtu (28/5).