Sonora.ID - Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, anak Ridwan Kamil telah dinyatakan hilang di Sungai Aare sejak sejak Kamis lalu (26/5/2022).
Hingga kini, tim pencarian Swiss masih berupaya untuk menemukan Eril.
Sebelum dinyatakan hilang, rupanya Eril sempat menyampaikan pesan kepada keluarganya.
Baca Juga: Mendagri Izinkan Ridwan Kamil Pantau Pencarian Eril hingga 4 Juni 2022
Ini pesan Eril kepada keluarga sebelum dinyatakan hilang
Sebagaimana yang diketahui, Eril pergi ke Swiss bersama ibunya, Atalia Praratya dan adiknya, Camillia Laetitia Azzahra.
Tujuan utama keluarga Ridwan Kamil ke Swiss adalah mencari sekolah untuk Eril yang akan melanjutkan ke jenjang S2.
Saat peristiwa nahas itu terjadi, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.
Sementara itu, Sungai Aare di negara itu merupakan sungai yang tampak jernih, siapa pun akan terbujuk untuk berenang.
Bagai sebuah firasat, Eril memberi pesan kepada ibunya. Pesan itu adalah Eril melarang Atalia untuk berenang di sungai itu.
"Termasuk memastikan bahwa ibunya juga tidak ikut turun. Beliau (Eril) memastikan hanya yang punya skill yang cukup (yang bisa turun berenang),” ucap Elpi Nazmuzaman dalam konferensi pers, dikutip TribunJatim.com dari TribunBogor.
Rasa khawatir yang cukup besar dari Eril untuk ibundanya pun membuat adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman menceritakannya dengan sedikit terisak.
“Eril pemuda yang bertanggung jawab, insting alamiahnya menjaga kelompok, walaupun tidak diminta," kata Elpi Nazmuzaman.
Tidak hanya itu, ia pun memastikan bahwa kondisi sungai aman untuk menjadi tempat berenang.
"Sebelum melakukan kegiatan berenang, Eril memastikan titik mana yang paling aman. Karena itu kan (Sungai Aare) terlihat membuat orang ingin terjun karena warnanya jernih, lebar," kata Elpi Nazmuzaman, dilansir dari Tribunnews (grup TribunJatim.com).
Baca Juga: BREAKING NEWS Update Terbaru Kabar Anak Sulung Ridwan Kamil, Sudah Ditemukan?
Sebelum beranang bahkan Eril sempat melakukan survei mengenai tempat mana yang aman dilalui keluarganya untuk berenang.
Ditambah lagi, keluarganya mengakui bahwa Eril sangat memperhatikan keselamatan dan keamanan keluarganya yang hendak berenang.
"Bahkan titik jembatan langsung dicoret oleh Eril karena kalau lihat penginnya loncat dari jembatan, dianggap tidak aman. Titik turunnya juga turun yang ada tangga," akui Elpi Nazmuzaman.
Posisi belakang saat berada di rombongan di sungai adalah posisi yang harus mengeluarkan tenaga lebih besar.
Sebab, ia bertugas untuk menjaga rombongan di depannya.
"Beliau mengambil posisi paling belakang, karena ingin memastikan semua pada posisi safety. Beliau ingin menjaga safety yang lain. Eril memastikan yang lain bisa sampai ke daratan, setelah itu ada arus yang tidak bisa dikendalikan," ungkap Elpi Nazmuzaman.
Namun nahas, segala persiapan dan pengorbanan yang dilakukan Eril berujung duka.
"Secara fisik mental (Eril) siap, secara lokasi sudah dipastikan safety. Tapi mungkin ada sesuatu yang di luar ukuran manusia. Kebetulan di hari itu, debit air relatif lebih tinggi dibanding hari sekarang," imbuh Elpi Nazmuzaman.