Mensos menekankan, bahwa pemerintah menganut kebijakan yang berorientasi meningkatkan kualitas hidup lansia.
"Kemensos memberikan perhatian kepada lansia yang hidup sendiri dan secara ekonomi kekurangan. Karena mereka adalah tanggung jawab negara,"katanya.
Kemensos berpandangan bahwa lansia bukan merupakan beban negara. Mensos menyatakan, usia tua tidak berarti seseorang kehilangan produktifitas.
“Lansia bisa tetap produktif. Tapi bukan bermaksud lansia disuruh bekerja. Tapi mereka bisa beraktivitas yang bermanfaat untuk lingkungan. Kalau mereka gembira kan bisa menambah imun," ungkap Mensos
Untuk menangani kebutuhan lansia tunggal, tidak mudah dilakukan, perlu memang treatment berbeda. Sebab kalau opsinya membawa mereka ke sentra (balai), tidak semua lansia mau tinggal di sentra.
“Itu yang masalah. Sementara kalau tinggal di rumahnya, siapa yang akan memasak? Kemudian bagaimana dia beraktivitas. Apalagi kalau sudah tidak bisa beraktivitas. Biasanya kalau sudah nggak bisa kita langsung antar ke balai kita,” katanya.
Tapi kalau masih bisa beraktivitas dapat dibantu Kemensos dengan mentitipkan permakanan ke perangkat desa.
“Ada kebijakan untuk lansia tunggal dapat dua bansos. Hanya kalau dapat dua bansos belum tentu bisa masak sendiri. Maka sekarang kita gerakkan para pendamping,” pungkas Mensos Risma
Menyambut Hari Lanjut Usia Nasional ke-26, Mensos menyerukan kepedulian seluruh masyarakat agar lansia merasakan kehadiran 'keluarga' di usia senja mereka. Dengan demikian, diharapkan lansia semakin sehat, kuat dan berdaya.
Baca Juga: Presiden Jokowo Didampingi Mensos Saksikan Salur BLT Minyak Goreng di Pasar Muntilan