Banjarmasin, Sonora.ID - Kondisi dermaga apung yang berada persis di depan Balai Kota Banjarmasin, mendapat sorotan dari DPRD Kota Banjarmasin.
Sebelumnya diketahui, kondisi dermaga yang terbuat dari tongkang di kawasan siring Jalan RE Martadinata sudah lama karam, dan belum ada penanganan dari instansi terkait hingga sekarang.
Dimana pagar jembatan penghubung dan dermaga yang seyogyanya melindungi pengunjung dari risiko tercebur ke sungai, juga tampak banyak yang patah.
Selain itu, tak ada garis pembatas agar warga tidak nongkrong di situ. Padahal, tiap pagi dan petang ada banyak warga yang bersantai di kawasan itu.
Pihak legislatif pun menyarankan, agar sebaiknya kawasan dermaga apung ditutup sementara waktu.
"Saran kami, pemko mesti mengecek apakah sudah jadi milik Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin atau belum. Bila sudah, maka pemko bisa mengeluarkan anggaran untuk perbaikan," ucap Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin, Awan Subarkah, saat dihubungi Smart FM Banjarmasin, Kamis (2/6).
Ia menilai, upaya itu dilakukan seiring dengan masih belum adanya kejelasan tentang kepemilikan dermaga apung, yang dibangun oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, pada tahun 2008 itu.
"Kalau memang aset itu belum diserahkan ke pemko, artinya sifatnya emergency atau darurat. Pemko mesti mengutamakan keselamatan warga," lanjutnya.
"Nanti, kalau sudah ada kejelasan status kepemilikan aset, baru dilakukan pengecekan kelayakan, pemeliharaan hingga dibuka lagi," sarannya.
Lantas, upaya apa yang bakal dilakukan pihaknya? Sementara ini, yang bisa dilakukan pihak Komisi II DPRD Banjarmasin, yakni mencoba berkoordinasi dengan pihak aset terlebih dahulu.
"Kami ingin tahu terlebih dahulu, status aset itu berada di SKPD mana," tutupnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Isnaini.
"Bukan malah dibiarkan terbengkalai, seolah tanpa ada rasa memiliki. Pemko, semestinya juga memikirkan soal keamanan kawasan itu. Jangan sampai jatuh korban jiwa, baru bereaksi," jelasnya.
Lebih jauh, Isnaini juga menambahkan, dermaga apung itu sendiri juga erat kaitannya dengan sektor pariwisata. Mengingat letaknya, juga berdampingan dengan posisi resto apung.
"Mestinya, kondisi infrastruktur di sana bisa menunjang pariwisata. Jangan sampai citra Kota Banjarmasin jadi tercoreng lantaran kurangnya pemeliharaan aset," tuntasnya.
Baca Juga: Ironi! Kondisi Replika Rumah Lanting Memprihatinkan, antara Renovasi atau Dimusnahkan