Sonora.ID - Pematung asal Dukuh Kalidadap, Desa Urutsewu, Ampel, Boyolali ini adalah seorang pematung patung Budha yang sangat sukses.
Sriyanto adalah namanya. Banyak karyanya yang sudah terkenal karena pahatan karyanya yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Sriyanto sudah banyak membuat replika candi di seluruh Indonesia.
Beberapa karyanya yang dapat dinikmati diantaranya adalah Arca Ganesha di Dieng, Wonosobo, Replika Candi Pawon di Semarang bahkan termasuk 3 candi setinggi 14 meter yang berada di Medan. Selain berbagai karya di Indonesia, Sutriyanto juga telah mengirimkan karyanya ke Amerika berupa 8 stupa.
Ternyata dibalik kesuksesannya sebagai pengrajin patung ini ada cerita yang sangat mendalam terkait dengan keyakinannya.
Sudah sering terdengar jika beberapa orang sukses dalam merintis karir akibat keadaan kesulitan. Kesulitan tersebut berubah menjadi hal yang menguntungkan karena skill yang terpendam akhirnya bangun.
Sriyanto awalnya adalah orang yang biasa-biasa saja. Dulu, Sriyanto pernah tinggal di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dirinya yang beragama Budha, kesulitan mencari patung Budha untuk beribadah. Akibat kesulitan tersebut, dan iman yang kuat untuk mendekatkan diri pada Tuhan-Nya, Sriyanto membulatkan tekad untuk membuat sendiri patung Budha.
Berbekal semangat dan iman, dirinya berhasil menyelesaikan patung Budha tersebut. Ternyata setelah itu, dirinya tak langsung berhenti malah masih terus memahat batu.
“Ternyata keterusan sampai sekarang. Untuk saat ini saya buatnya berdasarkan pesanan. Biasanya buat tokoh-tokoh buddhis. Seperti patung Budha, Dewi Kwan In dan lainnya," ungkapnya.
Baca Juga: 7 Patung Feng Shui Terbaik untuk di Rumah, Undang Hoki hingga Kesehatan!
Sriyanto mengatakan, pahatan paling sulit adalah bagian wajah, terutama wajah Budha. Karena Budha memiliki ekspresi tidak marah juga tidak senyum, terlihat sangat teduh.
“Paling sulit itu mahat wajah Budha, karena mukanya tidak marah tidak senyum, teduh. Jadi susah buat ekspresi itu hidup. Kalau Dewi Kwang In kan senyum terus yang penting cantik. Saya juga mendapat pesanan patung Dewi Kwang In dengan batu putih," tambahnya.
Karena pesanan semakin banyak, Sriyanto tidak bekerja sendiri namun dibantu oleh tiga pemahat lainnya. Pencarian batu untuk patung juga tergolong sulit, karena biasanya harus memilih batu yang berukuran besar.
Untuk batu setinggi 2 meter yang didatangkan dari Jawa Barat dihargai dengan harga Rp 30 juta. Untuk pembuatannya pun relatif cepat, tergantung pada bentuk dan ukuran.
Baca Juga: Wisata Healing di Wonogiri, Taman Patung Bedhol Desa Bisa Atasi Stress