Sonora.ID - Ketua DPR RI Puan Maharani melaksanakan Ibadah Umrah, ia pun mendoakan agar seluruh rakyat Indonesia diberikan kesejahteraan.
Puan melaksanakan Ibadah Umrah di Mekkah pada Selasa (31/5/2022) usai mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW di Madinah Al-Munawwaroh sehari sebelumnya. Perjalanan Puan dari Madinah ke Mekkah menggunakan kereta api cepat Haramain Express.
Kereta api cepat tersebut memangkas waktu jarak tempuh bagi jamaah Umrah dalam perjalanan Madinah-Makkah dan sebaliknya yang biasanya memakan waktu sekitar lima sampai 6 jam. Stasiun Kereta Mekkah berjarak 4 kilometer dari Masjidil Haram.
“Ibu Puan ingin mencoba naik kereta cepat Madinah Makkah yang hanya memakan waktu 2 jam 20 menit," ungkap Wakil Sekjen MUI Habib Dr. Ali Bahar yang menjadi Pembimbing Umrah, dalam keterangan tertulis yang Sonora terima.
Menurut Habib Ali Bahar, Puan melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah pada Selasa sore waktu setempat.
"Umrah dilakukan ba'da Ashar sehingga beliau sekaligus dapat menunaikan salat Magrib dan Isya di posisi sejajar dengan sudut Hajar Aswad," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Puan disebut mendoakan bangsa Indonesia agar terhindar dari segala macam bahaya.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut juga mendoakan untuk persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ibu Puan secara khusus juga mendoakan masyarakat Indonesia agar senantiasa diberi kesejahteraan, kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” ucap Habib Ali Bahar.
Baca Juga: Puan Maharani: Pancasila Memuliakan Manusia, Mendamaikan Dunia
Seperti diketahui, Puan diundang oleh Liga Muslim Dunia untuk mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW di Madinah pada Senin (30/5) lalu.
Di Indonesia juga akan dibangun Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Pendirian Museum Nabi Muhammad di Indonesia merupakan kerja sama Liga Muslim Dunia dengan Yayasan Sejarah Nabi Muhammad Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Segala materi ilmiah yang akan ditampilkan dan diterjemahkan pada Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW yang berada di Jakarta itu mendapat dukungan dari Al-Azhar Mesir.
Indonesia menjadi pilihan pertama Liga Muslim Dunia dalam pembangunan Museum Nabi Muhammad dari 25 negara yang mengajukan permohonan.
Liga Muslim Dunia berpandangan, Indonesia merupakan contoh dan model yang harus diketahui dunia dalam hal toleransi kehidupan bermasyarakatnya.
“Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk umat Islam terbesar di dunia juga berhaluan wasatiyyat Islam (moderat) dan Indonesia dapat dijadikan sebagai contoh persatuan dalam keberagaman,” kata Direktur Utama Pameran dan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany saat bertemu Puan.
Baca Juga: Bertemu Liga Muslim Dunia di Arab Saudi, Puan Harap Museum Nabi Muhammad di RI Segera Dibangun