"Kehadiran Pak Menteri yang datang langsung memberikan penghargaan diharapkan bisa menambah semangat," ungkapnya.
Ibnu menyebut, penghargaan ADWI 2022 juga akan menjadi kesempatan emas untuk mempromosikan wisata religi Kubah Basirih di kancah nasional.
"Desa wisata Kubah Habib Basirih sendiri adalah pengembangan dari 10 wisata baru yang masih ada. Disamping Pasar Terapung dan Siring Menara Pandang," pungkasnya.
Di sisi lain, penghargaan yang diberikan kepada desa wisata Kubah Habib Basirih diharapkan oleh sebagian peziarah tidak hanya sebatas ceremony. Zakir, warga Sungai Andai salah satunya.
Ia tidak menginginkan, kubah Habib Basirih justru dikomersilkan setelah meraih ADWI 2022.
"Ini kan tempat religi. Tempat warga berziarah. Semoga anugerah ini tidak malah menjadikan tempat ini jadi bahan komersil," tegasnya.
"Kita harapkan juga penghargaan ini tidak hanya sampai disitu. Harus ada perhatian khusus dari Pemerintah dalam hal pengelolaannya," tutup pria 28 tahun itu.
Sekedar diketahui, Kubah Habib Basirih masuk dalam 50 besar desa wisata bersaing dengan 3.419 desa wisata dari 34 Provinsi di Indonesia.
ADWI sendiri merupakan acara tahunan, yang diselenggarakan Kemenparekraf dalam rangka mewujudkan desa wisata berkelas dunia dan berdaya saing global serta berkelanjutan untuk Indonesia bangkit.
Baca Juga: Disporapar Kalimantan Barat Ajak Pengelola Wisata Ikuti ADWI 2022