Makassar, Sonora.ID - Dinas Perhubungan menunda rencana perubahan arus lalu lintas di sekitar pantai losasi Makassar.
Ini menyusul adanya pengerjaan instalasi pengolaan air limbah (IPAL) di sejumlah jalur penerapan. Sehingga, kurang efektif dalam mengurai kemacetan.
"Kita rencana mau lakukan simulasi, tapi percuma (tidak efektif) dilakukan jika pengerjaan IPAL masih dilakukan," ujar Kepala Dishub, Iman Hud.
Dia mengatakan, proyek tersebut menjadi kendala simulasi lantaran membuat penyempitan dan penutupan jalan.
"Pengerjaan IPAL itu kan multiyears. Bisa jadi tahun depanpi baru rampung. Karena jangan sampai kita lakukan simulasi, menimbulkan kemacetan dianggap perencanaan kita atau rekayasanya tidak sempurna. Padahal ketidaksempurnaan itu adalah karena ada 20 titik galian di perubahan jalur yang dimaksud," ujarnya saat ditemui, Jumat (3/6/2022).
Iman menyebut, saat ini ada 20 titik yang menjadi lokasi pengerjaan IPAL di Kecamatan Ujung Pandang. Sementara, perubahan jalur yang dibuat dominan berada di wilayah tersebut.
Jika menunggu IPAL rampung, berarti simulasi dipastikan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
"Jadi kalau tahun depan pi rampung, simulasinya juga tahun depanpi dilakukan," sambungnya.
Dia menambahkan, uji coba seharusnya mulai dilakukan jika tidak ada proyek galian tersebut.
Baca Juga: Ini Alasan Wali Kota Makassar Ubah Arus Lalu Lintas di Anjungan Pantai Losari
Pihaknya menjelasan pada tahun 2018 lalu, saat rekayasa jalur dilakukan. Hanya tersisa satu titik kemacetan di kawasan sekitar Pantai Losari. Titik yang dimaksud yaitu pertemuan arus kendaraan dari arah Lamadukelleng-Sultan Hasanuddin.
"Itu kondisinya memang bottle neck. Harus diperlebar sedikit supaya tidak ada penyempitan dua arus," tandas Iman.
Sebelumnya, pemerintah merencanakan mengubah arus lalu lintas di sekitar jalan pantai losari.
Seperti di jalan penghibur. Jika sebelumnya dari arah selatan ke utara, kedepan bakal berbalik dari utara ke selatan.
Jalur lainnya di jalan haji bau, berubah menjadi barat ke timur. Termasuk jalan lamadukelleng, dari arah selatan ke utara. Kebijakan ini dinamai New Traffic Management (NTF).
Baca Juga: Lomba Takbiran Sambut Lebaran 2022 di Makassar