Semarang, Sonora.ID - Lawang Sewu adalah bangunan bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia yang kini menjadi objek wisata populer di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam bahasa Jawa, "lawang sewu" berarti seribu pintu. Gedung yang dulunya merupakan kantor pusat perusahaan kereta api swasta pada zaman Belanda ini disebut Lawang Sewu karena memiliki banyak pintu dan jendela.
Dengan luas lahan sekitar 18.232 meter persegi, di kompleks Lawang Sewu berdiri lima gedung yang dibangun secara bertahap dari tahun 1904 hingga 1918.
Lawang Sewu dibangun sebagai Kantor Pusat Perusahan Kereta Api Swasta zaman Belanda atau Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Dengan pertumbuhan dan peningkatan jumlah karyawan, NIS memutuskan untuk membangun kantor administrasi baru di Semarang dengan lokasi di Jalan Pemuda. Lawang Sewu dirancang oleh arsitek Belanda Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag.
Gedung Lawang Sewu didesain dengan banyak jendela dan pintu sebagai sistem sirkulasi udara. Saking banyaknya pintu, jumlahnya dianggap seribu, makanya disebut Lawang Sewu.
Selain jumlah pintunya, keunikan Lawang Sewu juga terletak pada dekorasi kaca patri yang banyak menceritakan sejarah.
Seperti kemakmuran dan keindahan Jawa, Belanda menguasai Semarang dan Batavia (Jakarta) dan kejayaan perkeretaapian. Dibangun sebagai kantor pusat administrasi NIS, Lawang Sewu adalah bukti paling awal dari sejarah perkembangan perkeretaapian di Indonesia.
Di kompleks Lawang Sewu terdapat lima gedung, yakni gedung A, B, C, D, E, dan satu Rumah Pompa.
Baca Juga: Mengenal Masjid Layur, Salah Satu Masjid Tertua di Semarang
Pembangunan Lawang Sewu dimulai pada tahun 1904, pembangunan Gedung D (rumah jaga) dan Gedung C (rumah percetakan), digunakan sebagai gedung direktur.
Pembangunan gedung A harus menunggu reklamasi lahan dan lapisan pasir vulkanik sebagai gantinya. Pada tanggal 1 Juli 1907, Gedung A (gedung utama kantor NIS), C, D dan E selesai dibangun.
Sedangkan Gedung B yang merupakan perpanjangan dari Gedung A dimulai pada tahun 1916 dengan struktur beton bertulang dan selesai pada tahun 1918.
Sekarang Lawang Sewu menjadi salah satu wisata penuh sejarah di Semarang yang wajib di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca Juga: 3 Weton dengan Jumlah Jin Penjaga Terbanyak, Dinaungi Ribuan Khodam