Hepatitis A Merebak di Amerika dan Canada Diduga Karena Stroberi

3 Juni 2022 18:00 WIB
Stroberi
Stroberi ( https://www.freepik.com)

Sonora.ID - Penemuan sejumlah kasus hepatitis A merebak di Amerika dan Canada yang diduga bersumber dari stroberi. Setidaknya 17 kasus hepatitis A dilaporkan di Amerika Serikat setelah pasien makan stroberi dengan merek tertentu.

Berbagai stroberi yang dicurigai itu dijual di berbagai toko retail kedua negara tersebut pada periode 5 Maret-25 April.

Meski buah itu mungkin sudah kadaluarsa namun, ada kemungkinan orang akan tetap mengkonsumsinya, apalagi jika dibekukan di lemari pendingin.

Perlu diketahui, virus hepatitis A, B dan C semuanya menyebabkan infeksi dan peradangan pada hati tetapi merupakan jenis yang berbeda.

Hepatitis A cenderung menyebabkan infeksi jangka pendek yang tidak memicu kondisi kronis pada sebagian besar kasus. Sedangkan virus hepatitis B dan C cenderung menetap di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit kronis serta kerusakan hati jangka panjang.

Virus hepatitis A biasanya ditemukan di kotoran orang yang terinfeksi dan paling sering menyebar melalui kontak dekat. Sedangkan hepatitis B dan C menyebar melalui darah yang terinfeksi, air mani, dan cairan tubuh lainnya.

Kemunculan kasus kesehatan ini membuat Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, meminta masyarakat untuk lebih waspada dengan stroberi organik.

Orang yang mengalami gejala hepatitis A setelah makan stroberi organik yang berpotensi terkontaminasi diminta untuk segera menghubungi penyedia layanan kesehatan.

Gejala Hepatitis A termasuk kelelahan dan sakit perut.

Baca Juga: 5 Ide Olahan Stroberi Selain Jus, Sudah Pernah Membuatnya?

Hepatitis A adalah masalah kesehatan berupa infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A yang sangat menular. Kebanyakan orang akan tidak memerlukan perawatan khusus ketika berkontak dengan virus ini, contohnya Amerika yang mayoritas penduduknya divaksinasi hepatitis.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sendiri merekomendasikan orang yang tidak divaksinasi untuk segera mendapatkan suntikan hepatitis A, dan juga obat antibodi. Khususnya dalam waktu dua minggu setelah terpapar virus tersebut.

Gejala yang harus diwaspadai dalam waktu 15-50 hari setelah kontak dengan virus hepatitis di antaranya kelelahan, kehilangan nafsu makan, sakit perut, mual, muntah, kulit kuning, urin gelap, dan feses pucat.

Gejalanya bervariasi dalam tingkat keparahan dan biasanya berlangsung antara beberapa minggu hingga sekitar dua bulan, tanpa kerusakan hati jangka panjang.

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini bisa menjadi kronis dan menyebabkan gagal fungsi hati hingga risiko kematian.

Orang yang lebih tua dan golongan yang memiliki sistem kekebalan yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat virus hepatitis A. Sedangkan anak-anak di bawah 6 tahun yang mengalami kondisi ini cederung tidak menunjukkan gejala.

Baca Juga: Meski di Pekanbaru Belum Ada Kasus, Para Orangtua Dihimbau Waspada Hepatitis Misterius

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm