Sonora.ID - Ketika badan sedang kurang fit karena masuk angin, banyak orang Indonesia yang berinisiatif melakukan kerokan di punggung.
Terapi ini sudah dipercaya sejak zaman dahulu dan masih dilakkukan hingga kini sebagai solusi ketia seseorang sedang tidak enak badan.
Tak hanya di Indonesia, ternyata terapi tradisional ini juga dilakukan di berbagai negara Asia lainnya.
Namun, apakah Anda tahu jika kerokan dapat memberikan dampak buruk untuk kesehatan?
Melansir Nova.id, secara umum, metode ini sebenarnya aman untuk dilakukan. Meski demikian, bahaya kerokan bisa saja muncul sebagai efek samping yang sulit dicegah, seperti berikut ini.
Baca Juga: Penyembuhan Demam dengan Kerok: Hindari Ini Agar Tidak Semakin Parah
Bahaya kerokan yang selama ini cukup terdengar adalah angin duduk atau yang dalam bahasa medis, disebut sebagai angina pectoris. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan secara pasti.
Kerokan menyebabkan pembuluh darah kecil di dekat permukaan kulit yang disebut kapiler pecah. Ini menciptakan memar merah atau ungu yang khas.
Terapi ini tidak cocok untuk semua orang. Orang-orang yang tidak boleh kerokan adalah mereka yang termasuk:
1. Memiliki kondisi medis yang mempengaruhi kulit atau pembuluh darah
2. Mudah berdarah
3. Minum obat untuk mengencerkan darahnya
4. Memiliki trombosis vena dalam
5. Memiliki infeksi, tumor , atau luka yang belum sembuh sepenuhnya
6. Memiliki implan, seperti alat pacu jantung atau defibrilator internal
Terapi kerokan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan gangguan, tetapi penelitian hanya dilakukan pada sejumlah kecil kondisi medis tertentu.
Bukti lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah kerokan adalah pengobatan yang efektif.